Madiun Kampung Pesilat : Fungsi Budaya Dalam Membentuk Kerukunan Masyarakat

Gedung padepokan Madiun kampung pesilat
Sumber :
  • www.goodnewsfromindonesia.com

Budaya, VIVA BanyuwangiMadiun, teletak di bagian barat Jawa Timur. Suatu wilayah yang menyimpan begitu banyak potensi daerah, salah satunya adalah Budaya Pencak Silat. Madiun adalah tanah dimana banyak perguruan pencak silat dilahirkan. Begitu banyak nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran pencak silat.

Silat merupakan budaya peninggalan nenek moyang kita pada masa kerajaan-kerajaan tertentu dimana silat menjadi alat pembela diri, pemertahan wilayah, dan termasuk senjata terakhir para pejuang dalam melawan penjajah kala itu. Madiun kini disebut sebagai Madiun Kampung Pesilat.

Pencak silat adalah modal bagi berdirinya bangsa ini dan mengandung banyak nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan bagi setiap orang yang mempelajarinya. Selain itu, pencak silat merupakan wujud bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kecintaan terhadap sesama.

Menurut masyarakat setempat, akar sejarah berdirinya perguruan silat Madiun tak lepas dari peran Ki Ageng Ngabehi Soerdiwirjo atau sering disapa Eyang Suro Diwiryo. Eyang Suro merupakan tokoh pendiri Perguruan Setia Hati. Kemudian, ada dua muridnya yaitu Ki Hajar Utomo yang mendirikan Perguruan Setia Hati Terate dan Raden Djimat Hendro Suwarno mendirikan Perguruan Setia Hati Winongo.

Berkat perjuangan Eyang Suro, muncullah berbagai perguruan silat lainnya dengan bermacam disiplin ilmu di dalamnya.

Saat ini terdapat 14 perguruan silat yang aktif di Madiun. Menurut ketua paguyuban pencak silat Madiun, H. Tarmaji Budi Harsono, perguruan paguyuban ada 8 perguruan yang lahir di Madiun dan sisanya lahir dari luar Madiun.

Berbagai macam jenis perguruan di Madiun, tentu ada gesekan antar pesilat yang harus dihilangkan. Pemerintah Kabupaten Madiun mengatasi hal tersebut dengan membangun gedung padepokan dan tugu bersama pencak silat kabupaten Madiun guna menjaga tali persaudaraan dan apresiasi kepada warga Madiun khususnya warga pesilat.

 

Para tokoh perguruan sedang foto bersama

Photo :
  • www.facebook.originalplatae.com

 

Dengan terbentuknya Madiun kampung pesilat, diharapkan semua anggota bela diri dengan berbagai macam baju dan aliran yang ada di Madiun khususnya, bisa menjadi suri tauladan anggota-anggotanya yang tersebar di seluruh tanah air, bahkan di manca negara bahwa kita adalah satu yaitu masyarakat Indonesia yang rukun. Biarpun baju dan aliran kita berbeda tetapi kita tetap satu bangsa Indonesia yang setia kepada NKRI.

Karena pencak silat merupakan budaya luhur bangsa Indonesia, maka kita wajib untuk melestarikan, mengembangkan, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, pencak silat tetap menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan tidak diakui oleh bangsa lain.

Madiun sebagai kota pelestari budaya diharapkan mampu menjadikan pencak silat sebagi simbol yang menjunjung tinggi nilai-nilai Sejarah yang mempunyai nilai khasanah budaya luhur. Sehingga mampu mewujudkan Madiun sebagai Kampung Pesilat.