Kebahagiaan Menurut Aristoteles: Eudaimonia dalam Realitas Kontemporer

Ilustrasi patung aristoteles
Sumber :
  • www.ppm.alhadi.or.id

Filsafat, VIVA BanyuwangiAristoteles, filsuf Yunani kuno, memperkenalkan konsep eudaimonia sebagai tujuan tertinggi kehidupan manusia. Istilah ini sering diterjemahkan sebagai "kebahagiaan," namun pemahaman yang lebih tepat adalah "kehidupan yang baik" atau "kesejahteraan manusia." Eudaimonia bukan sekadar perasaan senang, melainkan kondisi di mana seseorang mencapai potensi terbaiknya melalui praktik kebajikan dan alasan yang baik.

Pendapat Aristoteles

Menurut Aristoteles, eudaimonia dicapai melalui aktivitas rasional yang selaras dengan kebajikan. Ia menekankan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari tindakan yang sesuai dengan kebajikan moral dan intelektual. Dengan kata lain, hidup yang baik adalah hidup yang dijalani dengan kebajikan dan alasan yang baik. 

Dalam konteks kontemporer, konsep eudaimonia tetap relevan. Di tengah masyarakat yang sering mengaitkan kebahagiaan dengan kepuasan material atau kesenangan sementara, eudaimonia menawarkan perspektif yang lebih dalam tentang kesejahteraan. Ini menekankan pentingnya pengembangan karakter, pencarian makna, dan kontribusi positif kepada masyarakat sebagai jalan menuju kebahagiaan sejati.

Konsep Eudaimonia

Penelitian modern dalam psikologi positif juga mengadopsi konsep eudaimonia untuk memahami kesejahteraan manusia. Pendekatan ini menekankan bahwa kebahagiaan tidak hanya tentang pengalaman kesenangan, tetapi juga tentang menjalani kehidupan yang bermakna dan berorientasi tujuan. Dengan demikian, eudaimonia mendorong individu untuk mengejar pertumbuhan pribadi, hubungan yang mendalam, dan kontribusi kepada kebaikan bersama. 

Dalam praktiknya, menerapkan prinsip eudaimonia dalam kehidupan sehari-hari dapat melibatkan refleksi diri, pengembangan kebajikan seperti kejujuran dan keberanian, serta keterlibatan aktif dalam komunitas. Dengan fokus pada pengembangan diri dan hubungan yang bermakna, individu dapat mencapai bentuk kebahagiaan yang lebih dalam dan tahan lama, sesuai dengan pandangan Aristoteles tentang kehidupan yang baik.