Tradisi Unik Ramadan di Seluruh Dunia

Ilustrasi tradisi ramadan di seluruh dunia
Sumber :
  • Pexels: Thirdman

Budaya, VIVA BanyuwangiRamadan, bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya tentang berpuasa. Ini adalah waktu untuk refleksi spiritual, amal, dan perayaan komunitas. Setiap negara dengan populasi Muslim yang signifikan memiliki tradisi Ramadan yang unik, mencerminkan warisan budaya dan sejarahnya. Mari kita berkeliling dunia untuk menjelajahi beberapa tradisi Ramadan yang paling menarik.

1. Turki: Bangun dengan Irama Ottoman

Di Turki, Ramadan adalah perayaan yang meriah yang memadukan tradisi lama dan baru. Salah satu tradisi yang paling menarik adalah kehadiran penabuh drum yang berdedikasi, yang mengenakan kostum Ottoman, yang berbaris di jalan untuk membangunkan orang-orang untuk sahur, makanan sebelum fajar. Tradisi ini, yang berasal dari era ketika jam alarm belum ada, menambahkan sentuhan nostalgia dan keajaiban ke bulan suci.

2. Mesir: Lentera Berwarna dan Keceriaan

Ramadan di Mesir adalah festival yang penuh warna, dengan jalan-jalan yang dihiasi lentera-lentera cerah yang disebut fanous. Lentera-lentera ini, yang berasal dari Kekhalifahan Fatimiyah, diyakini telah digunakan untuk menyambut pemimpin yang mengunjungi Kairo pada hari pertama Ramadan. Saat ini, fanous adalah simbol kegembiraan dan kebersamaan, sering kali dibawa oleh anak-anak saat mereka bernyanyi dan meminta permen.

3. UEA: Malam Permen dan Kebersamaan

Di Uni Emirat Arab, haq al laila, hari istimewa yang dirayakan sebulan sebelum Ramadan, menyerupai tradisi Halloween ala Barat. Anak-anak mengenakan pakaian cerah dan berkeliling lingkungan mereka untuk mengumpulkan permen dan kacang-kacangan. Tradisi ini, yang menyoroti pentingnya ikatan lokal yang kuat, komunitas, persahabatan, dan nilai-nilai kekeluargaan, merupakan bagian penting dari budaya UEA dan negara-negara Teluk lainnya.

4. Maroko: Serenada untuk Sahur

Maroko memiliki versi "jam alarm manusia" sendiri yang disebut nafars. Nafars bertanggung jawab untuk membangunkan orang-orang untuk sahur dan diberi imbalan atas layanan mereka pada malam terakhir Ramadan. Alih-alih menabuh drum, para nafars bernyanyi lagu-lagu doa di sepanjang jalan, menciptakan suasana yang tenang dan khusyuk.

5. Indonesia: Pemurnian Sebelum Puasa

Di Indonesia, di mana mayoritas penduduknya beragama Islam, Ramadan dirayakan secara luas dengan tradisi unik. Salah satunya adalah padusan, ritual penyucian yang dilakukan untuk membersihkan tubuh dan jiwa sebelum berpuasa dan berdoa. Umat Muslim Indonesia mandi di kolam alami atau mata air untuk menyucikan diri dan mempersiapkan diri menghadapi bulan suci yang akan datang.

6. Lebanon: Meriam untuk Berbuka

Lebanon memiliki tradisi Ramadan yang serupa dengan negara-negara tetangganya di Timur Tengah. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah midfa al iftar, yang melibatkan penembakan meriam di akhir hari puasa untuk memberi tahu orang-orang bahwa sudah waktunya berbuka puasa. Tradisi ini merupakan salah satu tradisi tertua di dunia dan masih dipraktikkan hingga saat ini.

7. Pakistan: Berbuka dengan Mawar dan Henna

Di Pakistan, berbuka puasa sering kali melibatkan minuman herbal beraroma mawar dan gorengan seperti samosa dan pakora. Untuk menandai berakhirnya Ramadan dan dimulainya Idul Fitri, ada perayaan yang disebut chaand raat. Para wanita menghiasi diri mereka dengan henna dan membeli aksesori berwarna-warni, sementara para pemilik toko mendekorasi toko mereka dan mendirikan kios henna sementara.

8. Bangladesh: Lampu dan Dekorasi

Di Bangladesh, Ramadan ditandai dengan berkumpul untuk beribadah dan merayakan festival keagamaan. Lampu dan dekorasi berjejer di jalan, toko, dan pasar, menciptakan suasana yang meriah.

Tradisi Ramadan di seluruh dunia mencerminkan keragaman dan kekayaan budaya Muslim. Tradisi-tradisi ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, memperkuat ikatan komunitas, menumbuhkan rasa syukur, dan merayakan semangat Ramadan.