Padahal Dekat Ibukota Negara, Banten Masuk Top 10 Provinsi Miskin di Indonesia

Kompleks Masjid Agung Banten
Sumber :
  • IG: @suhadanedi

Budaya, VIVA Banyuwangi – Dalam laporan terbaru mengenai kemiskinan di Indonesia per September 2024, provinsi Banten mencatat angka kemiskinan sebesar 5,70 persen. Meskipun tidak setinggi beberapa provinsi lainnya, angka ini tetap menunjukkan tantangan yang perlu diperhatikan dalam upaya pengentasan kemiskinan di daerah tersebut.

Posisi Banten dalam Konteks Nasional

Sebagai provinsi yang berada di dekat ibu kota negara, Banten memiliki potensi ekonomi yang besar. Namun, angka kemiskinan yang masih terlihat mencolok menunjukkan bahwa tidak semua lapisan masyarakat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Banten berada di posisi menengah dalam daftar provinsi terkait kemiskinan, mengindikasikan bahwa meskipun ada perbaikan, masih ada segmen masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.

Banten, dengan lokasinya yang strategis, memiliki akses ke berbagai sumber daya dan peluang ekonomi. Namun, tantangan seperti kesenjangan ekonomi, kurangnya akses pendidikan yang memadai, dan peluang kerja yang terbatas bagi sebagian warga masih menjadi masalah utama. Masyarakat di daerah pedesaan dan pinggiran mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses ke layanan dasar dan pekerjaan yang stabil.

Upaya Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah provinsi Banten telah meluncurkan beberapa program untuk membantu menurunkan angka kemiskinan. Inisiatif peningkatan keterampilan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan bantuan sosial menjadi langkah awal dalam membenahi kondisi ini. Namun, untuk mencapai hasil yang lebih signifikan, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat itu sendiri.

Dengan adanya perhatian yang lebih besar terhadap isu kemiskinan, ada harapan untuk melihat perbaikan yang lebih nyata di Banten. Upaya-upaya yang terintegrasi dalam meningkatkan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan peningkatan infrastruktur dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.