Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Jadi Alasan Rindu Kampung Halaman

Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Alasan Rindu Kampung Halaman
Sumber :
  • https://pariwisataindonesia.id/budaya-dan-sejarah/grebeg-syawal/

Budaya, VIVA BanyuwangiPerayaan Idul Fitri sebentar lagi akan berlangsung. Para perantau sudah sibuk memesan tiket pulang, untuk bisa berkumpul bersama keluarga tercinta. Rindu masakan ibu, rindu berkumpul bersama teman lama. Reuni dirancang sekali setahun, entah itu reuni SD, SMP, dan SMA.

Melihat wajah teman lama yang namanya pudar diingatan, tapi wajahnya selalu melekat. Selain itu, tradisi lebaran yang mungkin hanya ada di kampung halaman, juga menjadi alasan untuk pulang.

Mengingat dulu, kala masih kecil begitu semangat mengikuti semua alur kegiatan idul fitri yang ada di kampung. Tradisi unik lebaran di Indonesia ini banyak loh ternyata, yang menjadi kekayaan budaya bangsa dan sudah sewajarnya dipertahankan.

1.       Sembah Berlari (Kepulauan Riau)

Tradisi lebaran ini sangat dicintai oleh anak anak. Bagaimana tidak, anak anak menjadi tokoh utama dalam tradisi ini. Meskpiun di Sebagian kota besar tidak lagi melakukannya, tapi di daerah kabupaten, khususnya Pulau Bintan Kepulauan Riau masih melakukannya.

Setelah pelaksanaan sholat idul fitri, anak anak berkumpul di ujung gang, lalu para orangtua akan menunggu di depan rumah. Setelah itu anak anak berlari bersalaman, dan para orangtua akan memberikan uang kepada anak anak tersebut.

Tidak hanya berupa uang, kadang ada yang memberi coklat, permen bahkan ice cream. Bayangkan saja kebahagiaan anak anak itu membawa uang dalam kantong plastik dan berlari gembira di tiap gang rumah.

Kebahagiaan itu akan diingat seumur hidup. Kali ini pulang kampungnya, gentian untuk memberikan anak anak itu ya.

2.       Grebeg Syawal (D.I. Yogyakarta)

Membahas tradisi menyambut Lebaran, Grebeg Syawal menjadi salah satu ritual rutin digelar setiap tahunnya. Tradisi yang berasal dari Keraton Yogyakarta ini dilakukan setiap 1 Syawal, atau tepat pada Hari Raya Idulfitri.

Grebeg Syawal merupakan wujud syukur setelah melewati bulan Ramadan yang sudah dilaksanakan sejak abad ke-16. Daya tarik dari tradisi Grebeg Syawal ada pada tujuh gunungan yang terdiri dari: gunungan lanang/kakung sebanyak tiga buah, gunungan wadon/estri, gunungan darat, gunungan gepak, dan gunungan pawuhan masing-masing satu buah.

Seluruh gunungan akan dibawa oleh abdi dalem dan dikawal prajurit Bregodo dari Alun-Alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gedhe Kauman, Pura Pakualaman, dan Kantor Kepatihan. Gunungan tersebut akan didoakan terlebih dahulu, sebelum nantinya diperebutkan masyarakat.

3.       Halal bi Halal

Tradisi Unik Idul Fitri di Indonesia berupa halal bi halal merupakan tradisi dimana setiap orang akan merayakan lebaran bersama dengan keluarga besar serta kerabat.

Setelah perayaan Idul fitri masyarakat saling bersalaman memohon maaf dan diharapkan untuk para keluarga bisa berkumpul semua. Bagi yang tidak bisa pulang kampung, tradisi ini bisa dimanfaatkan untuk bertemu teman sejawat yang ada di perantauan.

Tak heran, jika ada Halal bi Halal ikatan masyarakat Minang, Kepri dan sebagainya.

4.       Bakar Ilo Sanggari – NTB

 Merupakan tradisi dibuatnya lentera sebelum  Idul Ftri. Lentera terbuat dari bambu dan dililit binyak biji jarak. Lentera ini untuk dibakar dan akan dipasang di sekitar rumah.

Masyarakat NTB percaya bahwa dengan  menyalakan lentera, malaikat serta roh leluhur akan datang dan memberikan berkah saat lebaran 

5.       Air Kaleng – Kepulauan Riau

Tradisi ini pada dasarnya biasa saja. Karena di masyarakat Kepri dalam lebaran, saat tamu datang itu disuguhkan dengan minuman kaleng. Anak anak akan menyukai minuman kaleng bersoda, seperti Sprite, Fanta, Coca cola dan lain lain.

Sedangkan bagi orangtua disuguhkan minuman kaleng tidak bersoda seperti melon, sarang burung dan lain lain. Namun, siapa sangka ternyata ini menjadi tradisi turun temurun, bahkan hampers lebaran cukup memberikan kupon air kaleng yang bisa ditukarkan.