5 Kebudayaan Jawa Sambut Ramadhan yang Diwariskan Turun-menurun

5 Kebudayaan Masyarakat Jawa Sambut Ramadhan yang Diwariskan Turun-menurun
Sumber :
  • youtube

Budaya, VIVA Banyuwangi – Indonesia kaya akan kebudayaan, termasuk yang berakar di tanah Jawa, yang dijaga dengan hati-hati agar tetap hidup.

Saat memasuki bulan puasa, banyak yang menjalankan tradisi ini sebagai ungkapan kepercayaan untuk mendapatkan kelancaran dan keberkahan.

Berikut adalah beberapa tradisi Jawa saat menyambut bulan suci ramadhan

1. Padusan

Padusan

Photo :
  • facebook

Menyambut bulan yang suci, juga harus diikuti dengan tubuh serta jiwa yang suci. Hal ini sesuai dengan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Boyolali, Jawa Tengah, yakni Padusan.

Padusan memiliki arti mandi membersihkan diri. Salah satu caranya dengan mendatangi sumber air yang dianggap suci. Biasanya, mereka akan datang beramai-ramai dan berendam untuk menyucikan diri.

2. Nyadran

Nyadran

Photo :
  • youtube

Nyadran juga dikenal dengan istilah nyekar. Tradisi ini dilakukan dengan mendatangi makam atau kuburan keluarga yang telah meninggal dunia dan membersihkan makan sembari membawa tabur bunga.

Selepas tradisi ini, biasanya orang akan berkumpul dan makan bersama. Kesempatan makan bersama ini dilakukan sebagai ajang menjalin silaturahmi antar masyarakat.

3. Ruwahan

Ruwahan

Photo :
  • facebook

Kebudayaan yang lain adalah Ruwahan. Tradisi ini dilakukan dengan cara melakukan ziarah kubur dan memberikan doa kepada para keluarga yang telah meninggal dunia.

Hampir sama dengan Nyadran, selepas melakukan ziarah masyarakat akan berkumpul bersama dan makan besar. Biasanya acara ini dilakukan di pertengahan bulan Ruwah atau bertepatan dengan bulan Syaban.

4. Baratan

baratan

Photo :
  • jepara info

Kata Baratan berasal dari bahasa Arab 'baraah' atau yang berarti keberkahan. Tradisi ini dilakukan dengan melakukan doa bersama selepas salat Magrib di Jepara, Jawa Tengah.

Tradisi ini juga berkaitan erat dengan kisah Ratu Kalinyamat yang membawa pulang jenazah suaminya yang tewas dibunuh. Masyarakat kemudian membuat arak-arakan untuk mengenang kisah itu setiap menjelang bulan Puasa.

5. Dandangan

Dandangan

Photo :
  • jawa tengah info

Kebudayaan Jawa untuk menyambut bulan Ramadhan adalah Dandangan. Tradisi ini dilakukan dengan menggelar pasar malam atau rakyat yang menjual berbagai barang untuk kebutuhan rumah tangga.

Dandangan dipercaya sebagai salah satu tradisi peninggalan dari Sunan Kudus atau telah ada sejak 400 tahun yang lalu. Nama Dandangan sendiri diambil dari bentuk bunyi bedug masjid yang selalu disuarakan menjadi 'dang, dang, dang'.