Mengasah Jiwa Seni, Santri Jatim Gandeng Moeldoko Gelar RoadShow Festival Al-Banjari
- Istimewa
Jatim - VIVA Banyuwangi - Mengasah jiwa seni di kalangan santri, FORSAS ( Forum Silaturahmi Antar Santri) Gandeng Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama sukses menggelar roadshow Festival Al-Banjari Piala Masjid Dr.H. Moeldoko di Jawa Timur.
Acara tersebut juga sukses dilakukan di tiga kabupaten di Jawa Timur, Yakni Jombang, Malang, dan di Banyuwangi.
Ketua Panitia Festival Al-Banjari Piala Masjid Dr.H. Moeldoko Gus Lukman mengatakan roadshow Al-Banjari digelar untuk mengasah jiwa seni para santri melalui musik banjari. Selain itu, juga untuk mempersatukan para santri di Jatim.
Dia menjelaskan jika roadshow tersebut bekerjasama dengan forum santri di sejumlah daerah. Tujuan utamanya, yakni untuk menumbuhkembangkan seni banjari yang dimiliki para santri dan remaja masjid di berbagai daerah.
"Kegiatan ini sebagai bentuk silaturahmi para santri dari berbagai daerah. Selain itu, juga untuk menumbuhkembangkan seni banjari para santri dan remaja masjid," katanya, di Banyuwangi, Senin (3/7/2023) malam.
Menurut Lukman, dengan diadakan kegiatan festival banjari tersebut, Moeldoko menginginkan adanya semangat baru dari masyarakat dalam menghadapi kehidupan saat ini. Dengan harapan kehidupan masyarakat, terutama santri dan remaja masjid akan lebih baik dalam memperkuat iman dan mencintai Nabi Muhammad SAW.
"Festival Banjari ini juga untuk menambah ketebalan iman kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Rasulullah, Nabi Muhammad SAW," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui video teleconference menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Banyuwangi, karena tidak bisa hadir di akhir roadshow festival Al-Banjari di Banyuwangi. Namun, beliau menyatakan terus mendukung kegiatan roadshow festival antar santri dan remaja masjid ini sehingga sukses digelar di Jawa Timur.
"Saya mohon maaf, sebelumnya saya sudah siapkan diri untuk hadir di Banyuwangi, tapi karena ada tugas negara yang tidak bisa ditinggalkan. Karena pada hari Senin (3/7/2023), saya harus menghadiri sidang kabinet paripurna," kata Moeldoko.
Dia optimistis kegiatan festival tersebut akan menghadirkan semangat baru dan mendatangkan hal positif bagi masyarakat Banyuwangi. Dia berharap para peserta dan pemenang untuk tetap semangat meskipun dirinya tidak bisa hadir dalam kegiatan final banjari tersebut.
"Saya berharap peserta lomba tetap semangat walaupun saya tidak bisa hadir dalam rangka mengikuti acara ini. Dan semua peserta adalah pemenang di hadapan Allah," ucap Moeldoko.
Kegiatan festival ini adalah rangkaian roadshow yang telah digelar di beberapa kota yakni mulai dari Jombang, Malang dan Banyuwangi.
Dalam gelaran festival banjari ini, jumlah peserta di Banyuwangi berjumlah 34 grup banjari. Dengan total hadiah Rp 40 juta, masing-masing grup unjuk kebolehan memainkan musik banjari dan melantunkan sholawat nabi di atas panggung.
Setelah melalui proses penilaian juri dari 34 peserta, ada 6 peserta yang dinyatakan menang dalam kontestasi musik banjari. Juara 1 diraih grup Kun Fayakun Lumajang, Juara 2 grup Muhibbul Musthofa, Juara 3 grup Miftahul Jannah Banyuwangi.
Untuk Juara Harapan ke-1 diraih oleh grub Fathul Jannah Banyuwangi, Harapan ke-2 dari grup Liwa'ul Muridat, dan Harapan ke-3 diraih grup Member Sholawat.
Sedangkan kategori Best vokal diraih oleh Syauqul Musthofa, lalu kategori Best Aransement diraih Grub At Tashrifiyyah, kategori Best Jingle diraih Grup Ihtimalul Qomar.
Kategori Juara Favorit diraih oleh Grup Al Farobi, kategori Juara Kostum Terbaik diraih Grup Nurul Habib Jember, kategori Juara Suporter Terheboh diraih Grup Thoriqus Syafa'ah. Sedangkan. kategori Official terbaik diraih Grup Farhah Assyafa'ah.
Acara yang digelar mulai dari pagi hingga malam tersebut dipenuhi ribuan warga dan ditutup dengan pengajian dengan menghadirkan KH Fikri Haikal MZ