Penuh Tradisi, Cara Desa Adat Kemiren Banyuwangi Rayakan Hari Jadinya
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Di desa ini keberadaan Gandrung begitu melekat, karena selain maskot pariwisata dan tari selamat datang, tak lepas dari kiprah maestro gandrung Temu yang asli Desa Kemiren.
Ada juga, burdah, angklung paglak dan mocoan lontar yusup sebagai salah satu warisan budaya tak benda.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, Arifin pun berkomitmen terus berupaya meningkatkan infrastruktur pendukung pariwisata yang memadai.
“Seperti kebutuhan toilet, akomodasi, hingga souvenir akan kami siapkan yang sesuai standar. Sehingga pengunjung merasa nyaman datang ke Kemiren,” ujarnya.
Rangkaian Hari Jadi ke-167 Desa Adat Kemiren akan ditutup dengan tradisi ngopi bareng yang dikemas dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu (Ngopi Sepuluh Ribu).
“Festival ini kita gelar Rabu malam (6/11) selepas maghrib. Jangan lewatkan keseruan ngopi bareng ribuan pengunjung di sepanjang jalan desa Kemiren,’’ kata Arifin.
Tradisi ngopi masyarakat Desa Kemiren ini tak sebatas menikmati seduhan biji kopi.