Karupuak Balado Lima Puluh Kota: Ledakan Rasa di Setiap Gigitan!

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Karupuak balado adalah salah satu kuliner tradisional khas Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, yang telah menjadi ikon kuliner daerah tersebut. Camilan ini dikenal dengan rasa pedas, gurih, dan tekstur renyah yang membuatnya digemari banyak orang.

Hadir sebagai pelengkap sajian utama atau teman minum teh, karupuak balado telah ada sejak zaman dahulu. Bahkan, camilan ini sering menjadi buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. "Karupuak balado bukan hanya makanan, tapi juga representasi budaya kuliner Minangkabau yang kaya rasa," ungkap Yanti, seorang pengusaha karupuak balado di Payakumbuh.

Keunikan Karupuak Balado

Keistimewaan karupuak balado terletak pada perpaduan bumbu balado yang khas. Bumbu balado yang digunakan adalah campuran cabai merah, bawang, garam, dan gula yang ditumis hingga mengeluarkan aroma harum. Campuran ini melapisi kerupuk sehingga menghasilkan cita rasa yang unik.

Tidak hanya itu, bahan dasar kerupuknya pun menjadi poin penting. Biasanya, kerupuk terbuat dari singkong yang diiris tipis dan digoreng hingga garing. Tekstur renyah kerupuk singkong berpadu sempurna dengan bumbu balado, menciptakan sensasi rasa yang tak terlupakan.

Resep Tradisional Karupuak Balado

Bahan-bahan

• 500 gram kerupuk singkong (bisa diganti kerupuk ubi kayu)
• 10 buah cabai merah keriting
• 5 siung bawang merah
• 3 siung bawang putih
• 2 sdm gula pasir
• 1 sdt garam
• Minyak goreng secukupnya

Cara Membuat

1. Persiapan Kerupuk: Goreng kerupuk singkong hingga matang dan renyah. Tiriskan minyaknya.
2. Membuat Bumbu Balado: Haluskan cabai merah, bawang merah, dan bawang putih.
3. Menumis Bumbu: Tumis bumbu halus dengan minyak panas hingga harum. Tambahkan gula dan garam.
4. Menggabungkan: Masukkan kerupuk ke dalam tumisan bumbu. Aduk hingga semua kerupuk terlapisi bumbu secara merata.
5. Penyajian: Biarkan dingin sebelum disimpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kerenyahannya.

"Resep ini sebenarnya sederhana, tapi proses memasaknya membutuhkan kesabaran agar hasilnya maksimal," jelas Yanti.

Kenikmatan Tak Terbantahkan

Sensasi pertama saat menikmati karupuak balado adalah kerenyahan kerupuk yang berpadu dengan rasa pedas manis dari balado. Tidak heran jika camilan ini menjadi favorit di berbagai acara, mulai dari arisan keluarga hingga suguhan Lebaran.

Selain itu, karupuak balado juga memiliki nilai gizi yang cukup baik, terutama jika menggunakan kerupuk singkong berkualitas tinggi. Kandungan karbohidrat dalam singkong memberikan energi, sementara cabai mengandung vitamin C dan antioksidan.

Eksistensi yang Terjaga Hingga Kini

Karupuak balado tetap eksis di tengah gempuran makanan modern berkat kemampuannya beradaptasi dengan pasar. Saat ini, banyak produsen yang menjual karupuak balado dalam kemasan menarik, sehingga mudah ditemukan di toko oleh-oleh dan platform e-commerce.

"Inovasi adalah kunci. Kami kini menjual karupuak balado dengan varian rasa, seperti balado keju dan balado pedas manis, untuk menarik konsumen muda," kata Rahmat, pengusaha kerupuk di Bukittinggi.

Pemasaran secara daring juga membantu memperluas jangkauan penjualan karupuak balado hingga ke luar negeri. Tidak sedikit masyarakat Indonesia di luar negeri yang memesan karupuak balado untuk mengobati kerinduan mereka pada kuliner tradisional.

Upaya Pelestarian Kuliner Tradisional

Untuk menjaga keberlanjutan karupuak balado, pemerintah daerah dan komunitas kuliner setempat aktif mempromosikan camilan ini melalui festival makanan tradisional. Festival ini tidak hanya memperkenalkan karupuak balado kepada wisatawan, tetapi juga memberikan edukasi tentang cara pembuatannya.

"Generasi muda harus tahu bahwa kuliner tradisional seperti karupuak balado adalah bagian penting dari identitas kita.

Keunikan dan rasa autentik karupuak balado membuatnya layak menjadi salah satu camilan tradisional kebanggaan Indonesia. Dengan resep sederhana dan rasa luar biasa, camilan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya kuliner Nusantara.