Sudah Turun Layar, Ernest Prakasa Beri Penjelasan Jumlah Penonton Film Cinta Tak Seindah Drama Korea Tak Sesuai Harapan

Ernest Prakasa, Produse Film Cinta Tak Seindah Drama Korea
Sumber :
  • VIVA.co.id

Film, VIVA BanyuwangiFilm Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK), baru saja rilis 5 Desember 2024 lalu. Namun, tak seperti film produksi Imajinari lainnya, kali ini  film CTSDK tidak mampu meraih jumlah penonton yang banyak. Sampai dengan turun layar, CTSDK hanya mampu meraup 49.740 penonton. Sangat jauh jika harus dibandingkan dengan film keluaran Imajinari lainnya, seperti Ngeri Ngeri Sedap, Jatuh Cinta Seperti di Film film dan Agak Laen.

Ernest Prakasa selaku produser dan juga pemilik Rumah Produksi Imaginari memberi penjelasan di laman Instagram pribadinya. Ernest mengucapkan terima kasih dan juga menerima semua kritik dan saran yang akan menjadi pijakan untuk lebih maju kedepannya.

Ernest juga menyampaikan bahwa Imajinari, Rumah Produksi yang dimilikinya baru saja berdiri dan merilis film pertamanya tahun 2022 lalu. Menurutnya, sebagai pelaku di insdustri perfilman, Imajinari masihlah balita. Terlepas dari keberhasilan yang mereka dapatkan dari film film sebelumnya yang membanggakan, masih terlalu banyak hal yang menurutnya belum Imajinari pahami, kesalahan kesalahan yang belum dicoba.

Banyak dari netizen yang berkomentar bahwa film ini adalah bentuk “nepotisme” yang dilakukan Ernest selaku produser, karena film tersebut disutradarai dan ditulis oleh Meira Anastasia, istri Ernest. Namun ia memaklumi sekaligus membantah bahwa pada dasarnya sudah banyak project Ernest yang dilakukan bersama sang istri. Bahkan Meira pernah mendapatkan piala citra untuk penulis scenario adaptasi terbaik di Film Imperfect. Hal itu yang membuat Ernest percaya pada visi Meira selaku penulis dan “pencerita”.

Ernest juga menyampaikan terima kasih kepada crew dan cast yang membersamai film ini. Baginya tidak ada penyesalan, yang ada hanya Pelajaran. Dari laman instagramnya, tampak banyak komentar yang menyemangati, dan masih mempercayai Imajinari untuk film berikutnya. Sebagian berkomentar karena timing tayang yang kurang tepat dan segmentasi pasar untuk film ini yang tidak luas karena kepada pecinta drakor, sementara karakter penonton drakor lebih mageran dan suka menonton di rumah.

Dengan memberi penjelasan seperti ini banyak yang menilai Ernest adalah pribadi berjiwa besar dan mampu menerima kritik terhadap film yang dihasilkannuya. Apapun itu, tetap semangat, semoga masih selalu akan memberikan kejutan kejutan baik bagi perfilman Indonesia.