5 Bandara Tersibuk di Indonesia 2024: Soekarno-Hatta Memimpin, Ngurah Rai dan Juanda Mengekor

Top 5 Bandara Tersibuk 2024
Sumber :
  • www.scmp.com

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Tahun 2024 menjadi momen penting bagi industri penerbangan Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 36,4 juta penumpang dilayani oleh seluruh bandara di Indonesia dalam tujuh bulan pertama tahun ini. Dari jumlah tersebut, lima bandara tersibuk menyumbang lebih dari separuh total penumpang.

1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta (15,12 juta penumpang)

Sebagai pusat transportasi udara utama Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta melayani 10,6 juta penumpang domestik dan 4,5 juta penumpang internasional sepanjang tahun ini. Dengan hampir 1.000 penerbangan per hari, bandara ini terus menjadi tulang punggung utama konektivitas nasional dan internasional.

2. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (6,65 juta penumpang)

Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali, menempati peringkat kedua. Dengan 2,7 juta penumpang domestik dan 3,9 juta penumpang internasional, bandara ini menjadi pintu gerbang utama pariwisata Indonesia. Wisatawan asing, terutama dari Australia, Eropa, dan Rusia, berbondong-bondong mengunjungi Bali melalui Ngurah Rai. Salah satu rute penerbangan internasional terjauh yang dilayani adalah ke Moskow, Rusia.

3. Bandara Internasional Juanda (3,68 juta penumpang)

Bandara Juanda di Surabaya menjadi yang tersibuk ketiga di Indonesia. Dari total penumpang, sebagian besar adalah penumpang domestik, sementara hanya 600 ribu berasal dari penerbangan internasional. Meski pertumbuhan penumpang internasional masih rendah, Juanda mencatat peningkatan sebesar 0,98% dibanding tahun sebelumnya.

4. Bandara Internasional Kualanamu (2,03 juta penumpang)

Berada di Sumatera Utara, Bandara Kualanamu menempati posisi keempat. Bandara ini melayani 1,5 juta penumpang domestik dan lebih dari 600 ribu penumpang internasional. Dengan lokasinya yang strategis, Kualanamu menjadi gerbang utama bagi penerbangan dari wilayah Sumatra ke luar negeri, khususnya Malaysia dan Singapura.

5. Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (1,72 juta penumpang)

Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar melayani total 1,72 juta penumpang, dengan 1,6 juta di antaranya merupakan penumpang domestik. Penerbangan internasional di Hasanuddin masih terbatas, melayani rute ke Kuala Lumpur, Singapura, dan Jeddah. Namun, bandara ini tetap menjadi penghubung penting untuk kawasan timur Indonesia.

Tren Penerbangan dan Kontribusi Pariwisata

Lonjakan jumlah penumpang di bandara-bandara utama ini tak lepas dari peningkatan sektor pariwisata dan perjalanan bisnis. Bali, misalnya, terus menarik wisatawan mancanegara, dengan Bandara Ngurah Rai menjadi titik utama masuknya turis internasional. Di Surabaya, Juanda menjadi pusat konektivitas Jawa Timur yang menghubungkan wilayah domestik dan internasional.

Selain itu, rute-rute regional seperti ke Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi terus mendominasi penerbangan internasional, mencerminkan pentingnya hubungan dagang dan budaya di kawasan ini. Bandara-bandara ini juga semakin modern dengan fasilitas seperti sistem keamanan canggih dan layanan berbasis digital untuk kenyamanan penumpang.

Dominasi Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di Indonesia tak tergoyahkan, namun bandara-bandara lain seperti Ngurah Rai, Juanda, Kualanamu, dan Sultan Hasanuddin memainkan peran penting dalam mendukung konektivitas udara di Indonesia.

Dengan jumlah penumpang yang terus meningkat dan layanan penerbangan yang semakin efisien, lima bandara tersibuk ini menjadi simbol kebangkitan industri penerbangan nasional di tahun 2024. Pertanyaannya, bagaimana strategi bandara-bandara lain untuk menyusul kesuksesan ini di masa mendatang?