Rekan Kerja Toxic? Hadapi dengan Cerdas, Jaga Kesehatan Mental Anda!

Wanita Bekerja
Sumber :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi Lingkungan kerja yang positif dan suportif sangat penting untuk produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Namun, terkadang kita harus berhadapan dengan rekan kerja yang toxic, yang dapat mengganggu kinerja, merusak suasana kerja, dan bahkan berdampak buruk pada kesehatan mental. Artikel ini akan membahas strategi cerdas untuk menghadapi rekan kerja yang toxic agar Anda tetap bisa bekerja dengan tenang dan menjaga kesehatan mental Anda.

1. Kenali Ciri-Ciri Rekan Kerja yang Toxic

Langkah pertama untuk menghadapi rekan kerja toxic adalah dengan mengenali ciri-cirinya. Mereka mungkin sering bergosip, mengeluh, merendahkan orang lain, manipulatif, suka mencari perhatian, atau menghambat pekerjaan tim. Dengan mengenali perilaku toxic, Anda dapat lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat untuk menghadapinya.

2. Tetapkan Batasan yang Jelas dan Tegas

Jangan biarkan rekan kerja yang toxic mengganggu Anda secara berlebihan. Tetapkan batasan yang jelas dan tegas dalam berinteraksi dengan mereka. Batasi waktu yang Anda habiskan untuk berbicara atau berurusan dengan mereka. Jika mereka mulai bergosip atau mengeluh, alihkan pembicaraan ke topik lain atau tinggalkan percakapan tersebut dengan sopan.

3. Fokus pada Pekerjaan dan Jangan Terpancing Emosi

Saat berhadapan dengan rekan kerja yang toxic, tetaplah fokus pada pekerjaan Anda dan jangan terpancing emosi. Jangan terlibat dalam drama atau konflik yang tidak perlu. Ingatlah bahwa tujuan Anda adalah menyelesaikan pekerjaan dengan baik, bukan memenangkan perdebatan dengan mereka.

4. Dokumentasikan Perilaku Toxic dan Laporkan Jika Perlu

Jika perilaku toxic rekan kerja Anda sudah keterlaluan dan mengganggu kinerja Anda atau karyawan lain, dokumentasikan kejadian tersebut. Catat tanggal, waktu, dan detail kejadian. Jika perlu, laporkan perilaku tersebut kepada atasan atau HRD agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan kebijakan perusahaan.

5. Bangun Dukungan dengan Rekan Kerja Lain yang Positif

Jangan hadapi rekan kerja yang toxic sendirian. Bangun dukungan dengan rekan kerja lain yang memiliki nilai-nilai positif dan suportif. Saling menguatkan dan berbagi strategi untuk menghadapi rekan kerja yang toxic dapat membantu Anda tetap waras dan menjaga kesehatan mental.

Menghadapi rekan kerja yang toxic memang tidak mudah, tetapi dengan strategi yang tepat, Anda dapat meminimalisir dampak negatifnya. Kenali ciri-ciri mereka, tetapkan batasan, fokus pada pekerjaan, dokumentasikan perilaku toxic, dan bangun dukungan dengan rekan kerja yang positif. Ingatlah bahwa kesehatan mental Anda adalah prioritas, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.