Lelah dengan FOMO? JOMO Jadi Solusi Menikmati Hidup di 2025!

Ilustrasi Orang yang Terbebas dari FOMO
Sumber :
  • unsplash: @lonelamat

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiDi tengah gempuran dunia yang serba digital, istilah fear of missing out (FOMO) pasti sudah akrab di telinga kita. FOMO sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi tren atau kebiasaan yang banyak diikuti, khususnya oleh Gen Z. FOMO timbul dari rasa takut akan ketinggalan informasi, tren, atau aktivitas orang lain. Kondisi ini memicu kecemasan, stres, dan ketergantungan berlebihan pada teknologi.

Namun, tahun 2025 membawa angin segar dengan tren joy of missing out (JOMO). Berbeda dengan FOMO, JOMO mengajak kita untuk menikmati hidup dengan lebih santai, fokus pada momen-momen yang berarti, dan tidak terlalu terpengaruh oleh hiruk-pikuk dunia digital.

Apa Itu JOMO?

JOMO adalah kebalikan dari FOMO. Jika FOMO membuat Anda merasa cemas karena melewatkan sesuatu, JOMO mengajarkan Anda untuk merasa bersyukur dan cukup atas apa yang dimiliki saat ini. Dalam praktiknya, JOMO berarti merasa nyaman untuk berkata tidak pada undangan yang tidak relevan dan kurang bermanfaat pada diri Anda.

JOMO bukan berarti menjauhkan diri dari dunia luar sepenuhnya, tetapi lebih tentang memilih untuk tidak merasa terbebani oleh kebutuhan untuk "ikut serta" dalam segala hal yang dilakukan oleh orang lain. Dengan JOMO, Anda belajar untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain dan memilah hal yang lebih bermanfaat untuk diri Anda kedepannya.

Mengapa JOMO Menjadi Tren di Tahun 2025?

Setelah bertahun-tahun terhubung tanpa henti melalui media sosial, banyak orang mulai merasakan kelelahan digital. JOMO bisa menjadi solusi dengan mendorong orang untuk mengambil jeda dari teknologi dan menemukan kembali kedamaian. Diskusi tentang pentingnya kesehatan mental semakin meningkat, dan JOMO dianggap sebagai cara efektif untuk mengurangi stres, kecemasan, dan tekanan sosial yang disebabkan oleh penggunaan teknologi berlebihan. JOMO mengajarkan banyak orang untuk slow down, fokus ke hal penting, menikmati hidup, menghargai momen sederhana, dan lepas dari hiruk-pikuk dunia digital.