Merasa Gelisah? Ustadz Hanan Attaki Ungkap Obat Jiwa dalam Al-Qur'an untuk Hati yang Tidak Stabil
- www.pexels.com
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, perasaan dan emosi kita bisa berubah begitu cepat. Kadang kita merasa penuh cinta, tapi tak lama kemudian bisa saja timbul rasa benci atau marah. Kehidupan yang tidak stabil ini sering membuat kita mencari kedamaian dan kestabilan. Tapi, bagaimana jika obat untuk hati yang gelisah sudah ada di depan mata kita? Menurut Ustadz Hanan Attaki, jawabannya ada pada satu sumber yang sangat kuat: Al-Qur'an.
1. Ketidakstabilan Hati: Pengalaman Bersama
Ustadz Hanan Attaki menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan hati yang mudah berubah. Perasaan kita sering tidak stabil, dan wajar bagi kita untuk merasa cinta dan benci dalam waktu yang bersamaan. Ketidakstabilan perasaan ini bukan hanya milik satu orang, tapi kita semua mengalaminya. Karena itulah, kita bisa merasa sangat dekat dengan seseorang, lalu tiba-tiba merasa jauh atau marah. Perubahan ini adalah bagian dari kodrat manusia, dan Allah (SWT) sangat memahami hal ini.
2. Al-Qur'an: Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa)
Untuk membantu kita mengatasi tantangan emosional ini, Allah memberi kita obat yang ampuh: Al-Qur'an. Ustadz Hanan Attaki menekankan bahwa Al-Qur'an adalah tazkiyatun nafs, yang berarti "penyucian jiwa." Al-Qur'an juga merupakan syifa'ul lima fis suduri, yang berarti "obat untuk apa yang ada dalam hati." Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an bukan hanya petunjuk hidup, tapi juga penyembuh, baik untuk tubuh maupun jiwa.
3. Dawa vs. Syifa: Memahami Perbedaannya
Ustadz Hanan Attaki juga menjelaskan perbedaan antara dua konsep penting: dawa (pengobatan) dan syifa (penyembuhan). Dawa adalah obat yang mungkin saja tidak sepenuhnya menyembuhkan, sedangkan syifa adalah penyembuhan yang dijamin. Al-Qur'an adalah syifa, dan Allah menjamin bahwa jika kita benar-benar memahami dan mengamalkan ajaran-ajarannya, ia akan menyembuhkan penyakit hati kita.