Mitos Antara Presiden Dan Kota Kediri
- Instagram @visiteastjava
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Salah satu mitos yang masih menjadi perbincangan masyarakat sampai sekarang terdapat dikota tertua no. 3 di Indonesia yaitu kota Kediri. Arti dari kata Kediri adalah “diri sendiri atau jati diri”. Yang lebih bisa diartikan, siapapun tidak bisa berpura-pura karena semua akan terungkap. Kota yang terletak diantara Gunung Kelud dan Gunung Wilis ini mempunyai banyak misteri dan mitos yang masih menjadi kepercayaan orang kediri. Salah satunya kutukan untuk kepala negara atau presiden.
Kutukan itu berawal dari kerajaan Kalingga yaitu Kartikea. Isi dari kutukan Kartikea adalah “siapa kepala negara yang tidak suci benar masuk wilayah kota Kediri maka dia akan jatuh”. Sehingga kutukan ini menjadi kepercayaan sampai sekarang.
Dan ada beberapa tempat yang dikaitkan dengan mitos ini. Contohnya simpang Lima Gumul. Yang dipercayai pusat kerajaan Kediri. Untuk tapal kota Kediri itu yakni Sungai Brantas. Yang diyakini kalau kepala negara melewati sungai itu akan turun jabatan.
Hal itu saling berkaitan dengan pendahulu Jokowi pernah dilengserkan dari jabatan setelah selang waktu tidak lama mengunjungi Kediri. Nama presiden yang dikaitkan dengan mitos ini adalah Ir. Soekarno, Bj Habibie dan Abdul Rahman Wahid yang lebih dikenal dengan Gus Dur.
Selain mitos beredarnya kutukan itu, menurut juru kunci setempat mengatakan kalau kalau kota Kediri itu yang memiliki mahkota. Jadi, jika seorang kepala negara datang ke kota Kediri diartikan memulangkan mahkotanya.
Secara ilmiah, mitos ini belum bisa dibuktikan. Mungkin hanya sebuah kebetulan semata. Namun tetap bertoleransi pada kepercayaan masyarakat yang meyakininya.