Pengertian Konformitas, Jenis-Jenis, dan Contohnya
- Pexels: @fauxels
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Kamu pernah nggak sih ada di situasi ikut-ikutan dengan pilihan teman, padahal sebenarnya kamu punya pilihan sendiri? Kok bisa terjadi ya? Ternyata, keadaan tersebut disebut dengan konformitas. Apakah kamu sudah tau tentang hal ini? Di artikel kali ini, kamu akan mendapat informasi mengenai konformitas lengkap dengan contohnya di kehidupan sehari-hari. Kuy, dibaca sampai selesai!
Pengertian Konformitas
Menurut Baron dan Byrne, konformitas diartikan sebagai bentuk pengaruh sosial yang menyebabkan individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial yang ada.
Menurut Kiesler, konformitas mengarah pada suatu perubahan tingkah laku dan kepercayaan individu sebagai hasil dari tekanan kelompok baik secara nyata maupun tidak nyata.
Jenis-Jenis Konformitas
Konformitas menurut Sarwono terbagi dalam dua jenis, yaitu:
1. Menurut (Compliance)
Konformitas jenis ini dilakukan secara terbuka sehingga terlibat oleh umum walaupun hatinya tidak setuju.
2. Keterikatan Pada Penilaian Bebas
Konformitas jenis ini membuat individu mengalami kesulitan untuk melepas suatu pendapat karena adanya keterikatan. Individu tersebut secara terbuka dan benar-benar terikat pada suatu penilaian bebas, hal ini lah yang membuat munculnya rasa enggan menyesuaian diri terhadap perilaku kelompok yang berlawanan.
Contoh Konformitas
Tindakan konformitas sering terjadi di lingkungan sekolah, contohnya sebagai berikut:
1. Di situasi pertama, sedang berlangsung ulangan Bahasa Indonesia di kelas jeruk. Setelah ulangan selesai, Hani menghampiri meja Nia dan bertanya, “Nia, tadi aku lihat kamu nyontek saat ulangan. Kenapa kamu nyontek? Kan itu perbuatan yang nggak baik.” Nia malah menjawab, “Emangnya kenapa? Toh, teman-teman yang lain juga nyontek kok. Kalau aku nggak ikutan nyontek nanti nilai ulanganku jadi jelek.”
2. Di situasi kedua, Rio dan teman-temannya sedang berkumpul di kantin sekolah saat jam istirahat. Mereka membahas ingin mengikuti ekskul basket atau paskibra. Awalnya Rio ingin ikut ekskul basket, tapi karena teman-temannya memilih ekskul paskibra maka Rio pun jadi memutuskan ikut ekskul paskibra. Rio melakukan hal itu agar dia bisa bersama teman-temannya walaupun pilihan tersebut tidak sesuai dengan kata hati Rio.
Demikianlah informasi mengenai konformitas. Gimana? Menarik nggak? Sebenarnya nggak apa-apa kalau kamu ikut-ikutan dengan pilihan teman selagi hal itu baik. Namun, kamu juga harus memiliki pendirian yang kokoh agar bisa survive di kehidupan nyata tanpa pengaruh dari orang lain. Selamat berjuang!