Kesalahan Penulisan Aksara Jawa di Underpass Simpang Joglo Solo, Pemerintah Berjanji Segera Perbaiki
- IG @joglosemarnews
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Kesalahan penulisan aksara Jawa pada plang nama "Underpass Simpang Joglo" di Simpang Tujuh Joglo, Solo, kini menjadi sorotan publik. Plang tersebut diketahui tidak mengikuti ejaan aksara Jawa yang benar, yang pertama kali disoroti oleh akun Instagram @kabarsolo. Unggahan tersebut menunjukkan adanya perbedaan mencolok antara tulisan Latin dan aksara Jawa, yang memicu diskusi panjang di media sosial.
Akun @kabarsolo memposting gambar yang memperlihatkan kesalahan dalam penulisan aksara Jawa yang tidak sesuai dengan standar ejaan yang berlaku. Hal ini menyebabkan kebingungan bagi warga yang melihatnya, serta menimbulkan perdebatan mengenai pentingnya ketepatan dalam penggunaan aksara Jawa di ruang publik.
Akun Instagram @sraddhasala juga memberikan respons terhadap permasalahan ini dengan memberikan lima opsi alternatif penulisan aksara Jawa yang sesuai dengan paugeran penulisan dan pembacaan yang benar. Seharusnya teks aksara Jawa pada plang tersebut ditulis sebagai ꦄꦟ꧀ꦣꦼꦂꦥꦱ꧀ꦱꦶꦩ꧀ꦥꦁꦗꦺꦴꦒ꧀ꦭꦺꦴ, sesuai dengan ejaan Kongres Bahasa Jawa. Perbedaan antara tulisan yang terpasang pada plang dan opsi yang diberikan menunjukkan betapa pentingnya ketepatan dalam penulisan aksara Jawa, terutama dalam konteks publik seperti papan penunjuk jalan.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala PPK 3.5 Provinsi Jawa Tengah, Emy Eko Setiyawati, mengonfirmasi bahwa kesalahan ini telah dikomunikasikan dengan penyedia jasa terkait. Ia menyatakan bahwa proyek pembangunan underpass tersebut masih dalam masa pemeliharaan, dan perbaikan penulisan aksara Jawa sedang dalam proses.
Fenomena ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, terutama budayawan, yang menganggapnya sebagai pengingat akan pentingnya pelestarian aksara Jawa. Mereka menilai kesalahan semacam ini dapat mencederai nilai estetika dan budaya lokal.
Pemerintah Kota Solo pun berkomitmen untuk segera memperbaiki kesalahan penulisan tersebut, memastikan bahwa hasilnya akan sesuai dengan ejaan yang benar dan menghormati budaya setempat. Diharapkan, perbaikan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.