10 Drakor dengan Sinematografi yang Indah Banget!

Drakor Mr. Queen
Sumber :
  • My Drama List

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Tak hanya cerita dan akting pemain yang memukau, sinematografi yang indah juga menjadi salah satu daya tarik utama Drama Korea (Drakor). Pengambilan gambar yang apik, angle yang unik, pencahayaan yang dramatis, dan transisi yang halus dapat membuat sebuah Drakor menjadi sebuah karya seni visual yang memanjakan mata. Berikut adalah 10 rekomendasi Drakor dengan sinematografi yang indah banget, yang akan membuat Anda terpukau dan semakin terhanyut dalam cerita. Siap-siap untuk dibuat kagum dengan keindahan visualnya!

1. Mr. Sunshine (2018): Visual Epik yang Membawa Anda ke Masa Lalu

Mr. Sunshine tak hanya unggul dari segi cerita dan akting, tetapi juga dari segi sinematografi yang luar biasa indah. Drama ini berlatar di era Joseon akhir dan menggambarkan perjuangan rakyat Korea melawan penjajahan Jepang. Setiap scene dalam Mr. Sunshine bagaikan lukisan yang hidup, dengan komposisi gambar yang apik, pencahayaan yang dramatis, dan warna-warna yang memanjakan mata. Tak heran jika drama ini disebut-sebut sebagai salah satu Drakor dengan sinematografi terbaik sepanjang masa.

2. Goblin (2016-2017): Keindahan Fantasi yang Romantis dan Penuh Makna

Goblin, atau Guardian: The Lonely and Great God, memadukan unsur fantasi dan romansa dengan sinematografi yang indah dan puitis. Adegan-adegan ikonik, seperti saat Goblin dan Ji Eun-tak berjalan di tengah padang bunga buckwheat atau saat mereka berada di Quebec, Kanada, divisualisasikan dengan sangat apik dan memorable. Goblin juga menggunakan efek visual yang canggih dan halus untuk menggambarkan dunia fantasi.

3. Hotel Del Luna (2019): Visual Gotik yang Elegan dan Penuh Warna

Hotel Del Luna menawarkan visual fantasi yang gotik dan elegan, sesuai dengan tema ceritanya tentang sebuah hotel untuk para arwah. Sinematografi drama ini menonjolkan warna-warna yang kontras, pencahayaan yang dramatis, dan desain produksi yang detail. Setiap scene dalam Hotel Del Luna penuh dengan estetika yang memanjakan mata.

4. The King: Eternal Monarch (2020): Dua Dunia Paralel dengan Estetika yang Berbeda

The King: Eternal Monarch menampilkan dua dunia paralel, yaitu Kekaisaran Korea dan Republik Korea, dengan sinematografi yang kontras namun sama-sama indah. Dunia Kekaisaran Korea digambarkan dengan megah dan elegan, sementara dunia Republik Korea digambarkan dengan modern dan dinamis. Transisi antar dua dunia juga divisualisasikan dengan sangat apik dan memukau.

5. It's Okay to Not Be Okay (2020): Visual yang Artistik dan Simbolis

It's Okay to Not Be Okay tak hanya mengangkat isu kesehatan mental, tetapi juga menyuguhkan visual yang artistik dan penuh simbolisme. Drama ini sering menggunakan teknik pengambilan gambar yang unik, seperti stop motion dan animasi, untuk menggambarkan dunia dongeng dan emosi para karakter. Sinematografi It's Okay to Not Be Okay turut mendukung cerita dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

6. Crash Landing on You (2019-2020): Keindahan Alam Korea Utara, Korea Selatan, dan Swiss

Crash Landing on You tak hanya menghadirkan kisah cinta yang mengharukan, tetapi juga menampilkan keindahan alam Korea Utara, Korea Selatan, dan Swiss. Pengambilan gambar di lokasi-lokasi tersebut, seperti pegunungan Alpen dan danau-danau yang indah, membuat drama ini semakin memanjakan mata.

7. Legend of the Blue Sea (2016-2017): Keindahan Bawah Laut dan Pemandangan Spanyol

Legend of the Blue Sea menceritakan tentang kisah cinta antara seorang penipu ulung dan seekor putri duyung. Drama ini menampilkan keindahan bawah laut yang memesona, serta pemandangan indah di Spanyol, tempat di mana sebagian besar adegan diambil. Sinematografi drama ini berhasil menangkap keindahan alam dan arsitektur Spanyol dengan sangat baik.

8. Kingdom (2019-2020): Visual Kelam yang Menegangkan di Era Joseon

Kingdom berlatar di era Joseon dan menceritakan tentang wabah zombie yang menyebar di kerajaan. Meskipun bergenre horor, drama ini memiliki sinematografi yang indah dan artistik. Pengambilan gambar yang didominasi warna-warna gelap dan pencahayaan yang minim menciptakan atmosfer yang kelam dan menegangkan.

9. Arthdal Chronicles (2019): Dunia Fantasi Kuno dengan Visual yang Mengagumkan

Arthdal Chronicles adalah drama fantasi yang berlatar di zaman kuno dan menceritakan tentang perebutan kekuasaan di antara berbagai suku. Drama ini menghadirkan dunia fantasi yang unik dengan visual yang mengagumkan, mulai dari kostum, setting, hingga efek visual yang digunakan.

10. Chicago Typewriter (2017): Perpaduan Visual Modern dan Klasik yang Unik

Chicago Typewriter menceritakan tentang seorang penulis terkenal, seorang ghostwriter, dan seorang dokter hewan yang merupakan reinkarnasi dari pejuang kemerdekaan di era 1930-an. Drama ini memadukan visual modern dan klasik dengan transisi yang halus dan artistik. Sinematografi Chicago Typewriter turut mendukung cerita dan membangun atmosfer drama yang unik.

Kesepuluh Drakor di atas membuktikan bahwa sinematografi yang indah dapat menjadi daya tarik tersendiri dan meningkatkan kualitas sebuah drama. Dengan pengambilan gambar yang apik, pencahayaan yang dramatis, dan setting yang memukau, Drakor-drakor ini tak hanya memanjakan mata, tetapi juga membuat kita semakin terhanyut dalam cerita. Jadi, siapkan diri Anda untuk terpukau dengan keindahan visual yang ditawarkan oleh Drakor-Drakor ini! Selamat menonton dan nikmati pengalaman sinematik yang luar biasa!