Brand Keds, Bikin Istilah Sneakers Bergeser Jadi Sepatu Kets
- kedsaustralia.com.au
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Siapa di antara kamu yang sering menyebut sepatu berbahan kanvas sebagai sepatu kets? Padahal, kalau dalam bahasa Inggris, sepatu berbahan kanvas ini disebut sebagai sneakers. Tapi, kenapa tiba-tiba istilahnya berubah dari sneakers menjadi kets?
Sebelum kita bahas lebih lanjut, ada fakta menarik tentang hal ini. Jadi, kets itu adalah istilah slang atau tidak baku dari sneakers. Kets, dianggap menggambarkan sifat sepatu kanvas yang ringan, tidak berisik, nyaman di kaki dan bikin pemakainya jadi sat-set saat beraktivitas.
Tapi… istilah kets ini, kemudian jadi sangat populer di Amerika Serikat berkat sebuah brand sepatu bernama Keds.
Sejarah Brand Keds
Keds, adalah sebuah brand sepatu asal Amerika Serikat, yang memulai perjalanannya di tahun 1916. Keds, didirikan oleh U.S. Rubber Company bernama Peds yang artinya adalah kaki dalam bahasa Latin.
Namun, nama Peds ternyata sudah dipatenkan sebagai brand oleh perusahaan lain. Karena itulah di tahun 1917, mereka memutuskan untuk mengubah nama perusahaannya dari Peds menjadi Keds, karena ingin memanfaatkan istilah slang dari sneakers yaitu kets.
Di tahun 1916, U.S. Rubber Company meluncurkan sneakers pertamanya, atau mereka sebut juga sebagai “Sepatu Akhir Pekan”, yang desainnya sangat ikonis hingga jadi produk terlaris pada masa itu.
Karena sneakers pertama Keds ini memiliki desain yang rendah (semata kaki), dengan bahan karet di bagian bawah atau sol, dan kanvas di bagian atas. Saking ikonisnya, sepatu ini seakan-akan jadi barang wajib bagi mereka yang ingin tampil necis. Dan, berkat popularitasnya, sneakers ini kemudian diberi nama “Champion”.
Popularitas Keds Champion terus berlanjut selama bertahun-tahun. Bahkan, sepatu ini juga beralih fungsi. Tidak hanya sebagai fashion item, tapi juga menjadi sepatu olahraga.
Karena di tahun 1920 sampai 1930-an, Keds Champion banyak digunakan oleh para atlet. Mulai dari atlet sepak bola, tenis, basket, sampai atlet-atlet tingkat universitas.
Popularitas Keds terus menanjak naik karena di tahun 1940-an, tepatnya saat Perang Dunia II, ada banyak tentara yang memakai sepatu Keds. Alasannya karena sepatu ini praktis dan nyaman di kaki. Reputasi Keds pun mulai bertambah, di mana sepatu mereka tidak hanya nyaman di kaki, senyap dan ringan, tapi juga tahan lama alias awet dan dapat diandalkan di segala situasi.
Popularitas Brand Keds
Seiring berjalannya waktu, jejak Keds di dunia sepatu semakin mantap. Mereka pun mulai melakukan ekspansi dalam sektor produksi. Mereka tidak lagi memproduksi sepatu saja, tapi juga merambah ke produk yang lain. Seperti pakaian dan aksesoris. Mulai dari tas, kaus kaki, sampai topi.
Meskipun kelahiran brand sepatu kanvas lainnya mulai bermunculan di tahun 1950-an sampai 1960-an, tapi brand-brand ini belum mampu menggeser popularitas Keds. Karena di masa itu, Keds adalah sepatu massal yang masih jadi pilihan utama bagi banyak orang di berbagai kalangan.
Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, lansia, termasuk selebriti juga banyak yang memakai sepatu Keds. Contohnya Audrey Hepburn, Marilyn Monroe, Jackie Kennedy, sampai Yoko Ono, saat menikah dengan John Lennon juga memakai sepatu Keds.
Dan berkat kemunculannya di dalam film, sepatu Keds menjadi sepatu wajib bagi anak-anak muda di Amerika Serikat yang gemar menari, seperti tim cheerleaders misalnya. Setelah itu sepatu Keds juga banyak muncul di berbagai proyek film Hollywood. Seperti dari sitkom Saved by the Bell, Full House dan masih banyak lagi.
Memasuki tahun 1990 hingga sekarang, Keds terus menunjukkan taring di industri mode. Mereka banyak melakukan kolaborasi baik dengan brand fashion seperti Kate Spade, Made Well, Alice + Olivia, sampai menggandeng selebriti sebagai icon. Beberapa di antaranya adalah Mischa Barton, Taylor Swift, sampai idol dan aktris asal Korea Selatan, Krystal Jung.
Jadi, kamu tim yang menyebut sepatu kanvas sebagai sneakers atau keds?