Mengenal Risiko Penggunaan Hidrokuinon dan Merkuri yang Kini Sedang Ramai Dibahas

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Hidrokuinon adalah senyawa turunan benzena yang berfungsi untuk menghambat produksi melanin, sehingga dapat mengurangi pigmentasi pada kulit dan mengatasi hiperpigmentasi. Selain itu, senyawa ini juga sering digunakan sebagai pewarna kuku dan rambut. Sedangkan Merkuri adalah golongan logam berat yang sering ditambahkan dalam krim pemutih.

Dua senyawa tersebut ramai dibicarakan karena efek samping yang dihasilkan dari pemakaiannya yang dapat menyebabkan iritasi dan peningkatan risiko kanker, hingga kerusakan ginjal dan sistem saraf. Penggunaan bahan-bahan ini semakin dibatasi karena dampak buruknya.

Dosis aman hidrokuinon dalam krim kecantikan sebaiknya tidak melebihi 2 persen. Namun, di Indonesia, penggunaan hidrokuinon dalam produk kosmetik dan perawatan kecantikan telah dilarang. Larangan ini tercantum dalam peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) nomor HK. 00. 05. 42. 1018 yang diterbitkan pada 25 Februari 2008.

Melalui surat edaran tersebut, BPOM menegaskan bahwa semua kosmetik yang mengandung hidrokuinon harus ditarik dari peredaran. Namun masih banyak oknum-oknum yang masih menjual produk perawatan kulit dan kosmetik yang mengandung bahan yang dinilai sangat berbahaya jika melebihi batas anjuran dan tanpa pengawasan.

Mengingat potensi bahayanya, banyak negara telah menetapkan regulasi mengenai penggunaan hidrokuinon dalam industri kosmetik. Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan penggunaan hidrokuinon dengan konsentrasi maksimum 2% dalam produk yang dijual bebas, dan hingga 4% untuk produk yang dikeluarkan dengan resep. Namun, di sisi lain, Uni Eropa dan beberapa negara lainnya telah melarang penggunaannya secara total dalam kosmetik.

Alternatif yang dapat digunakan untuk mencerahkan kulit tanpa menggunakan dua senyawa berbahaya itu adalah dengan menggunakan asam kojik, niacinamide, vitamin C dan alpha arbutin yang terlah terbukti dan aman untuk penggunaan jangka panjang.