Penilaian Soeharto Terhadap Sikap Penerusnya B. J. Habibie Dalam Berpolitik

Soeharto dan B. J. Habibie
Sumber :
  • http://grid.id/

Sejarah, VIVA Banyuwangi –Pada tanggal 11 Maret 1998, B. J. Habibie yang sudah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi dalam pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto selama kurang lebih 20 tahun, dilantik menjadi Wakil Presiden mendampingi Soeharto.

Soeharto sendirilah yang menunjuk B. J. Habibie untuk mendampinginya sebagai Wakil Presiden pada saat itu.

Padahal, sebelum masa tersebut, ternyata Soeharto sendiri pernah mengeluhkan mengenai sikap dan cara BJ Habibie dalam mengelola popularitas yang dimilikinya sebagai salah satu orang terdekat Soeharto pada masa Orde Baru.

Dalam buku 'Salim Said: Dari Gestapu ke Reformasi', dituliskan bahwa B. J. Habibie dianggap oleh Soeharto sebagai seorang yang terkenal dan dikenal oleh banyak orang, namun B. J. Habibie tidak mengenal banyak orang.

"Habibie terkenal dan dikenal oleh orang banyak, tapi Habibie tidak kenal orang," keluh Soeharto dalam buku tersebut.

B. J. Habibie yang memang latar belakangnya adalah sebagai seorang teknokrat dan bukan sebagai seorang politikus, mungkin merasa bahwa pekerjaannya jauh lebih penting daripada hanya sekadar mencari popularitas.

Mungkin karena B. J. Habibie tidak memiliki ambisi dalam berpolitik itu jugalah yang kemudian membuat Soeharto menjadi yakin untuk menjadikan B. J. Habibie sebagai Wakil Presiden untuk mendampinginya dalam menjalankan roda pemerintahan.