Mengungkap Fakta Dunia Paralel: Apakah Kita Hidup di Simulasi?

Dunia Paralel Portal Penghubung Dua Dunia
Sumber :
  • https://www.gramedia.com/literasi/multiverse/?srsltid=AfmBOoqVCA0XlMyewmGrrKd_0yX02U6XQ7Hvf9JKDpn91BGYZ73yqqFk

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiDulu, konsep dunia paralel hanya dipandang sebagai produk imajinasi dalam karya-karya fiksi. Namun, kini semakin banyak teori yang muncul sebagai dasar untuk menjelaskan dan menguatkan keberadaannya.Para ilmuwan di bidang fisika kini berada di garis depan dalam usaha mereka mengungkap kemungkinan adanya dunia paralel.Para ahli fisika kuantum meyakini bahwa setiap detik, dunia paralel baru terbentuk, di mana terdapat berbagai kemungkinan peristiwa, termasuk kemungkinan yang berlawanan dengan apa yang kita alami saat ini.Max Tegmark dalam karyanya yang berjudul Parallel Universes menyatakan bahwa ada 4 tahapan dunia paralel :

Level I : Beyond Our Cosmic Horison

Pada tingkat ini, konsep alam semesta digambarkan sebagai gelembung-gelembung udara yang saling berdesakan dalam ruang-waktu, yang dikenal sebagai jagad raya. Tegmark menganalogikan ketika kapal tersebut berada di luar cakrawala, kita tidak dapat melihatnya. Namun, saat kapal itu mendekat dan memasuki garis pandang kita, kita mulai bisa menyaksikannya secara perlahan. Begitu pula dengan alam semesta; kita hanya dapat melihat sebagian dari keberadaannya, terbatas oleh pandangan kita.

Level II: Other Postiflation Bubbles

Pada level ini, berdasarkan Teori Chaotic Eternal Inflation, alam semesta semakin membesar sejak terjadinya Big Bang, dan proses ini masih berlangsung hingga sekarang. Alam semesta yang ada pada sebelumnya nantinya dapat dikelompokkan menjadi satu Multiverse, yang berarti jagad raya ini akan terdiri dari banyak Multiverse.

Level III: Quantum Many World

Teori Mekanika Kuantum, menguak proses kuantum yang terjadi secara acak menjadikan jumlah alam semesta menjadi tidak terbatas. Pada Level I, baik alam semesta kita maupun alam semesta lainnya terletak di luar jangkauan horizon. Berbeda dengan itu, pada Level III, kedua alam semesta tersebut berada di cabang kuantum yang terpisah. Level III, yang didasari oleh Teori Mekanika Kuantum, menjadi konsep yang paling banyak menuai perdebatan.