Manfaat Posyandu Bagi Masyarakat Indonesia
- freepik.com
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Posyandu menjadi salah satu pilar suksesnya perkembangan dan pertumbuhan setiap bayi baru lahir di Negara Indonesia. Peran posyandu di tengah masyarakat sangat nyata dan besar terutama untuk bayi dan balita, meski identik dengan keduanya, posyandu nyatanya juga diperuntukkan bagi ibu menyusui, ibu hamil, pasangan usia subur bahkan para lansia.
Posyandu adalah usaha pemerintah dalam rangka untuk mempermudah masyarakat Indonesa agar mendapatkan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak. Tujuan utama posyandu merupakan untuk mencegah terjadinya peningkatan kematian pada ibu serta anak. Selain itu, posyandu juga sebagai jembatan informasi untuk Ibu-ibu mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan selama kehamilan, karena masih banyak Ibu-Ibu yang terlalu percaya pada hal-hal zaman dulu, yang tidak relevan dengan keadaan sekarang.
Terutama masyarakat desa yang masih sangat menjunjung tinggi kepercayaan pada saat kehamilan, sehingga menyebabkan angka kematian dulu sangat tinggi. Berbeda dengan puskesmas yang selalu memberikan pelayanan setiap harinya, posyandu hanya diadakan pada 1 bulan sekali, biasanya dilakukan di kantor desa setempat.
Ragam Kegiatan Posyandu Yang Bermanfaat Bagi Masyarakat
Posyandu mempunyai beberapa kegiatan utama serta pengembangan. Nah, berikut ini merupakan beberapa kegiatan utama posyandu yang bermanfaat bagi masyarakat:
1. Program Kesehatan Bagi Ibu Hamil
Pasyandu memberikan pelayanan kepada ibu hamil akan meliputi pemantauan gizi dan pemeriksaan kehamilan. Selain itu, ibu hamil juga dapat melaksanakan konsultasi yang terkait pada persiapan persalinan serta pemberian ASI, utamanya bagi ibu pertama yang mengalami kehamilan.
Tujuan pelayanan posyandu ini agar setiap kondisi kesehatan ibu hamil dapat terjaga dengan baik, selain itu ibu hamil juga mendapatkan vaksin TT agar tidak terjadi penyakit tetanus yang masih terjadi utamanya di Negara berkembang seperti Indonesia.
Tidak hanya saat kehamilan, setelah melahirkan pun akan mendapatan vitamin A, vitamin B serta Zat besi yang sangat baik jika dikonsumsi selama menyusui.
2. Program Kesehatan Pada Anak
Selain itu program utamanya adalah untuk mengadakan pemeriksaan pada bayi serta balita secara berkala. Tentu hal ini sangat penting dilaksanakan agar memantau tumbuh kembang pada anak serta dapat mendeteksi sejak awal jika anak mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya.
Jenis pelayanan yang dilaksanakan posyandu ini adalah mencakup pada penimbangan berat badan, lingkar kepala anak, pengukuran tinggi badan, penyuluhan, konseling tumbuh kembang serta evaluasi tumbuh kembang. Setelah semua itu dilakukan, maka hasil pemeriksaan tersebut dicatat dalam buku KMS serta KIA.
3. Imunisasi
Anak dengan usia di bawah 1 tahun wajib mengikuti kegiatan imunisasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan bahwa ada 5 jenis imunisasi yang harus diberikan yaitu polio, BCG, DPT-HB-HiB serta hepatitis B.
Dalam hal ini, tentunya posyandu adalah salah satu pihak yang berhak untuk menyelenggarakan atau mengadakan program imunisasi tersebut. Selain itu, ibu hamil juga dapat melakukaan vaksinasi di posyandu seperti hepatitis, pneumokokus serta tetanus.
4. Keluarga Berencana (KB)
Posyandu juga melayani masyarakat terutama pada ibu-ibu setelah melahirkan dengan melakukan pemberian pil KB atau kondom. Sedangkan, suntik KB ini hanya bisa diberikan oleh tenaga kesehatan seperti di puskesmas. Berbeda halnya jika fasilitas yang memadai dan peralatan menunjang serta tenaga terlatih maka posyandu juga dapat dilakukan pemasangan IUD serta implant.
5. Penanggulangan Serta Pencegahan Diare
Pencegahan terjadinya diare dapat dilaksanakan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sedangkan penangan pada diare dilakukan dengan pemberian oralit. Apabila terjadi hal – hal yang tidak diingkan atau membutuhkan penanganan lebih lanjut maka petugas kesehatan dapat memberikan suplemen zinc.
6. Pemantauan Giz Pada Bayi Dan Balita
Dengan adanya pematauan gizi, maka posyandu memiliki peran sangat penting dalam mencegah terjadinya resiko stunting pada anak. Pelayanan gizi ini meliputi pengukuran tinggi serta berat badan, deteksi gangguan pada tumbuh kembang, pemberian suplemen, serta penyuluhan gizi.
Apabila telah ditemukan terjadinya balita pertumbuhan yang tidak sesuai usianya atau ibu hamil yang mengalami kurangnya energi kronis (KEK) maka kader posyandu akan merujuk pasien ke puskesmas terdekat sesuai dengan keadaan BPJSnya.
Selain itu, kegiatan pengembangan posyandu meliputi Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Lansia (BKL), serta Bina Keluarga Balita (BKB). Kegiatan tersebut menjadi pengembangan yang dilakukan setelah 6 program utamanya tersebut dilaksanakan dengan baik dan tepat.
Itulah beberapa 6 manfaat posyandu bagi masyarakat. Semoga bermanfaat