Eksistensialisme dalam Kehidupan Modern: Mencari Makna di Tengah Kegelisahan

Ilustrasi orang sedang bingung berpikir
Sumber :
  • Pexels: @Polina Tankilevitch

Filsafat, VIVA Banyuwangi – Di tengah arus informasi yang deras dan dinamika sosial yang cepat, banyak individu di era modern merasa terseret oleh rutinitas dan tekanan eksternal yang kerap menimbulkan kegelisahan. Krisis identitas, ketidakpastian masa depan, dan kebingungan mengenai tujuan hidup membuat banyak orang bertanya: "Apa arti keberadaan saya?" Pemikiran eksistensialisme muncul sebagai jawaban atas pencarian makna tersebut, dengan menekankan bahwa setiap individu bertanggung jawab menciptakan nilai dan tujuan hidupnya sendiri.

Eksistensialisme: Konsep dan Tokoh Utama

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang berfokus pada pengalaman subjektif manusia, kebebasan, dan tanggung jawab dalam menentukan makna hidup. Tokoh-tokoh seperti Jean-Paul Sartre, Albert Camus, dan Simone de Beauvoir mengemukakan bahwa "eksistensi mendahului esensi" – artinya, manusia tidak datang dengan makna yang sudah ditetapkan; melainkan, makna itu harus dibangun melalui pilihan dan tindakan nyata.

Menurut Sartre, kebebasan yang melekat pada eksistensi manusia juga membawa beban tanggung jawab. Setiap keputusan, sekecil apapun, mencerminkan nilai-nilai pribadi dan menentukan arah hidup individu. Sementara itu, Camus melalui karyanya The Myth of Sisyphus menggambarkan kehidupan sebagai perjuangan melawan absurditas dunia. Meskipun tampak tidak ada makna yang melekat, manusia dapat menemukan kepuasan melalui pemberontakan kreatif terhadap kekosongan itu.

Eksistensialisme di Kehidupan Modern: Mencari Makna di Tengah Kegelisahan

Di zaman digital, di mana interaksi sosial dan informasi datang dengan kecepatan tinggi, tekanan untuk “berhasil” dan memenuhi standar eksternal sering kali membuat individu merasa hampa dan cemas. Banyak orang merasakan bahwa pencapaian material tidak lagi mampu mengisi kekosongan batin atau memberikan kepastian tentang makna hidup.

Dalam konteks inilah pemikiran eksistensialisme menawarkan sebuah kerangka berpikir yang segar. Dengan menekankan pentingnya kesadaran diri dan kebebasan untuk memilih, eksistensialisme mengajak individu untuk: