7 Manfaat Puasa bagi Penderita Diabetes, Tetap Aktif dan Bugar Selama Ramadan!

Manfaat puasa bagi penderita diabetes
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/a-person-measuring-his-glucose-blood-level-using-a-glucometer-6823509/

Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi penderita diabetes. Perubahan pola makan dan waktu berpuasa memerlukan perhatian khusus agar kadar gula darah tetap terkendali.

Namun, dengan persiapan dan pengelolaan yang tepat, puasa dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi penderita diabetes. Artikel ini akan mengupas tuntas 7 manfaat puasa yang dapat membantu penderita diabetes tetap aktif dan bugar selama Ramadan, sekaligus menjaga kesehatan secara optimal.

1. Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Sensitivitas insulin yang baik sangat penting bagi penderita diabetes untuk mengontrol kadar gula darah. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Saat sensitivitas insulin meningkat, sel-sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap insulin, sehingga glukosa dapat diserap dengan lebih efisien.

Puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dengan memberikan jeda waktu bagi tubuh untuk tidak menerima asupan makanan. Selama periode ini, kadar insulin dalam darah menurun, dan sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin saat makanan kembali dikonsumsi.

Peningkatan sensitivitas insulin ini dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi risiko komplikasi diabetes jangka panjang.

2. Menurunkan Kadar Gula Darah Puasa

Kadar gula darah puasa adalah kadar gula darah yang diukur setelah berpuasa semalaman. Bagi penderita diabetes, kadar gula darah puasa yang tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes.

Puasa dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dengan memberikan waktu bagi tubuh untuk menggunakan cadangan glukosa sebagai sumber energi. Selama puasa, tubuh tidak menerima asupan glukosa dari makanan, sehingga tubuh menggunakan glukosa yang tersimpan di hati dan otot.

Hal ini menyebabkan kadar gula darah puasa cenderung menurun. Penurunan kadar gula darah puasa ini dapat membantu penderita diabetes mengontrol kadar gula darah mereka dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.

3. Menurunkan Berat Badan

Berat badan yang berlebihan dapat memperburuk kondisi diabetes. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Puasa dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori.

Selama puasa, penderita diabetes tidak mengonsumsi makanan atau minuman selama periode tertentu, sehingga asupan kalori berkurang. Penurunan berat badan yang sehat dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengontrol kadar gula darah, dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.

Namun, penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan yang sehat harus dilakukan secara bertahap dan dengan cara yang aman. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat.

4. Meningkatkan Profil Lipid

Profil lipid mengacu pada kadar lemak dalam darah, termasuk trigliserida, kolesterol jahat (LDL), dan kolesterol baik (HDL). Penderita diabetes seringkali memiliki profil lipid yang tidak sehat yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Puasa dapat membantu meningkatkan profil lipid dengan menurunkan kadar trigliserida dan LDL, serta meningkatkan kadar HDL. Penurunan kadar trigliserida dan LDL dapat mengurangi penumpukan plak di arteri, yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.

Peningkatan kadar HDL membantu menghilangkan kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diproses. Peningkatan profil lipid ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung pada penderita diabetes.

5. Meningkatkan Kontrol Gula Darah Jangka Panjang

Kontrol gula darah jangka panjang diukur dengan HbA1c, yaitu kadar rata-rata gula darah selama 2-3 bulan terakhir. HbA1c yang tinggi menunjukkan kontrol gula darah yang buruk dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes jangka panjang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah jangka panjang dengan menurunkan kadar HbA1c. Hal ini diduga karena puasa membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah puasa.

Peningkatan kontrol gula darah jangka panjang ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan saraf.

6. Meningkatkan Kesehatan Mental

Puasa tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Selama puasa, tubuh melepaskan hormon yang disebut endorfin, yang memiliki efek menenangkan dan meningkatkan suasana hati.

Puasa juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan dengan memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat. Selain itu, puasa dapat meningkatkan rasa syukur dan empati, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Peningkatan kesehatan mental ini dapat membantu penderita diabetes menghadapi tantangan puasa dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

7. Detoksifikasi Tubuh

Selama puasa, tubuh melakukan proses detoksifikasi alami, yaitu menghilangkan racun-racun yang menumpuk dalam tubuh. Proses ini melibatkan pemecahan lemak yang melepaskan racun yang tersimpan di dalam sel-sel lemak. Racun-racun ini kemudian dihilangkan dari tubuh melalui urin, keringat, dan tinja.

Detoksifikasi tubuh dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit kronis. Namun, penting untuk diingat bahwa detoksifikasi tubuh harus dilakukan dengan cara yang aman dan sehat. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat.