Waktu Terbaik Posting Jualan di Medsos: Rahasia Meningkatkan Penjualan!

Ilustrasi seseorang yang jualan di medsos
Sumber :
  • https://rb.gy/u7u9bc

Gaya Hidup. VIVA Banyuwangi –Bayangkan, kamu sudah capek-capek bikin konten jualan, edit foto biar kece, bahkan nulis caption yang ciamik. Tapi apa yang terjadi? Like-nya dikit, komentar sepi, dan yang paling menyakitkan: tidak ada yang beli!

Jangan salahkan produk atau kualitas kontenmu dulu. Bisa jadi kamu salah waktu posting!

Ya, waktu posting jualan di media sosial itu krusial! Algoritma media sosial bekerja dengan cara tertentu, dan kebiasaan pengguna juga sangat berpengaruh. Kalau kamu posting di waktu yang salah, kontenmu bisa tenggelam dan tidak dilihat banyak orang.

Lantas, kapan waktu terbaik untuk posting jualan di media sosial? Simak rahasianya di bawah ini!

1. Kenali Pola Aktivitas Audiensmu

Sebelum kita bahas detailnya, ingat satu hal: setiap platform punya karakteristik pengguna yang berbeda. Waktu yang tepat untuk Instagram bisa jadi tidak efektif di Facebook, begitu pula sebaliknya.

Kamu perlu memahami kapan target audiensmu aktif. Biasanya, pengguna media sosial memiliki pola sebagai berikut:

- Pagi (06.00 - 09.00 WIB): Orang-orang baru bangun tidur, mengecek ponsel sebelum beraktivitas.

- Siang (12.00 - 13.00 WIB): Waktu istirahat kerja/sekolah, banyak yang scroll media sosial.

- Sore (16.00 - 18.00 WIB): Pulang kerja/sekolah, mulai bersantai.

- Malam (19.00 - 22.00 WIB): Waktu santai sebelum tidur, pengguna aktif scrolling lebih lama.

2. Waktu Terbaik Posting di Setiap Platform

Setiap platform media sosial memiliki jam emas tersendiri. Berikut adalah panduan waktu terbaik untuk memaksimalkan interaksi dan penjualan:

Instagram

- Pagi (07.00 - 09.00 WIB): Cocok untuk konten edukasi atau inspirasi.

- Siang (11.00 - 13.00 WIB): Saat orang istirahat makan siang, mereka lebih santai dan cenderung berbelanja.

- Malam (19.00 - 22.00 WIB): Prime time! Pengguna aktif scrolling lebih lama.

Facebook

- Pagi (08.00 - 10.00 WIB): Saat orang baru mulai kerja dan santai sebentar.

- Siang (12.00 - 14.00 WIB): Saat istirahat kerja, waktu yang bagus untuk posting jualan.

- Malam (19.00 - 21.00 WIB): Prime time! Cocok untuk posting penawaran spesial dan promo.

TikTok

- Siang (12.00 - 13.00 WIB): Banyak orang buka TikTok saat istirahat.

- Sore (16.00 - 18.00 WIB): Waktu santai yang pas untuk konten hiburan dan jualan.

- Malam (19.00 - 23.00 WIB): Golden hour! Konten lebih mudah viral di waktu ini.

WhatsApp Story

- Pagi (06.00 - 08.00 WIB): Saat orang baru bangun dan cek ponsel.

- Siang (12.00 - 13.00 WIB): Waktu santai setelah makan siang.

- Malam (19.00 - 21.00 WIB): Prime time! Orang lebih banyak melihat status saat bersantai.

3. Hindari Waktu-Waktu Ini!

Selain tahu kapan waktu terbaik, kamu juga harus tahu kapan waktu terburuk untuk posting:

- ❌ Tengah malam (23.00 - 05.00 WIB) – Mayoritas orang tidur, jadi engagement bakal rendah.

- ❌ Jam kerja (09.00 - 11.00 WIB & 14.00 - 16.00 WIB) – Orang sibuk dengan pekerjaan, kecil kemungkinan mereka fokus belanja

- ❌ Hari Senin pagi – Biasanya orang lebih sibuk dengan awal pekan, lebih sedikit yang membuka media sosial.

4. Gunakan Strategi Posting yang Cerdas

Mengetahui waktu terbaik saja tidak cukup. Kamu juga harus memanfaatkan fitur media sosial agar jualan makin laris:

- Gunakan fitur scheduling: Beberapa platform punya fitur jadwal posting otomatis seperti Facebook Creator Studio dan Business Suite.

- Gunakan hashtag yang relevan: Agar postingan lebih mudah ditemukan.

- Buat CTA (Call to Action) yang jelas: Contoh: "Cek link di bio!" atau "Beli sekarang sebelum kehabisan!"

- Interaksi dengan audiens: Balas komentar dan DM dengan cepat agar calon pembeli tidak kabur.

Saatnya Action! Posting di Waktu yang Tepat!

Sekarang kamu sudah tahu kapan waktu terbaik untuk posting jualan di media sosial. Jangan sia-siakan usaha bikin konten keren hanya karena salah timing!

Coba praktekkan panduan ini dan rasakan peningkatan interaksi serta penjualanmu. Jangan lupa eksperimen sendiri, karena setiap bisnis punya audiens yang berbeda.