Ingin Hasil Foto Lebih Bagus? Kuasai 7 Teknik Dasar Fotografi Ini!

Ilustrasi Fotografi Smartphone
Sumber :
  • pexels: Ariel Paredes

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Fotografi bukan hanya sekadar memencet tombol shutter. Ada teknik-teknik dasar yang perlu dikuasai agar foto yang dihasilkan lebih menarik, berkualitas, dan bermakna. Teknik-teknik ini berlaku untuk semua jenis kamera, baik kamera smartphone (HP), kamera digital, maupun kamera profesional (DSLR atau mirrorless).

Artikel ini akan membahas 7 teknik dasar fotografi yang wajib dikuasai oleh pemula. Dengan menguasai teknik-teknik ini, Anda bisa meningkatkan skill fotografi Anda dan menghasilkan foto yang lebih keren.

1. Rule of Thirds (Aturan Sepertiga): Komposisi Foto yang Lebih Menarik

Rule of Thirds adalah salah satu aturan komposisi paling dasar dalam fotografi. Aturan ini membagi frame foto menjadi tiga bagian horizontal dan tiga bagian vertikal, sehingga menghasilkan sembilan kotak yang sama besar.

Cara Menggunakan: Letakkan subjek utama foto Anda di salah satu titik pertemuan garis, atau di sepanjang garis. Ini akan menciptakan komposisi yang lebih seimbang dan menarik daripada meletakkan subjek tepat di tengah frame.

Aktifkan Grid: Banyak kamera dan HP yang memiliki fitur grid untuk membantu Anda menerapkan Rule of Thirds.

2. Exposure (Pencahayaan): Kunci Utama Foto yang Terang dan Jelas

Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera. Exposure yang tepat akan menghasilkan foto yang terang dan jelas, tidak terlalu gelap (underexposed) atau terlalu terang (overexposed).

Segitiga Exposure: Exposure diatur oleh tiga elemen: Aperture (bukaan lensa), Shutter Speed (kecepatan rana), dan ISO (sensitivitas sensor).

Aperture: Mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke lensa. Diukur dalam f-stop (misalnya, f/1.8, f/2.8, f/4, dll.). Semakin kecil angka f-stop, semakin besar bukaan lensa, semakin banyak cahaya yang masuk, dan semakin dangkal depth of field (area fokus).

Shutter Speed: Mengatur seberapa lama sensor kamera terpapar cahaya. Diukur dalam detik atau pecahan detik (misalnya, 1/100 detik, 1/250 detik, 1 detik, dll.). Semakin cepat shutter speed, semakin sedikit cahaya yang masuk, dan semakin "beku" gerakan objek.

ISO: Mengatur sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, semakin sensitif sensor terhadap cahaya, tetapi1 semakin banyak noise (bintik-bintik) pada foto.

Mode Manual (M): Jika kamera Anda memiliki mode manual (M), Anda bisa mengatur aperture, shutter speed, dan ISO secara manual.

Mode Otomatis (Auto) atau Semi-Otomatis (Av/A, Tv/S): Jika Anda masih pemula, gunakan mode otomatis (Auto) atau semi-otomatis (Av/A untuk mengatur aperture, Tv/S untuk mengatur shutter speed) terlebih dahulu.

3. Fokus: Pastikan Subjek Utama Tajam

Fokus adalah area dalam foto yang terlihat paling tajam. Pastikan subjek utama foto Anda fokus.

Gunakan Autofocus: Sebagian besar kamera dan HP memiliki fitur autofocus yang akan secara otomatis memfokuskan lensa pada subjek.

Gunakan Manual Focus (Jika Perlu): Jika autofocus tidak berfungsi dengan baik, atau jika Anda ingin lebih kreatif, Anda bisa menggunakan manual focus.

Perhatikan Depth of Field (DOF): DOF adalah area dalam foto yang terlihat fokus. DOF yang dangkal (subjek fokus, latar belakang blur) cocok untuk foto potret. DOF yang lebar (semua area fokus) cocok untuk foto landscape.

4. White Balance: Warna yang Akurat dan Natural

White balance adalah pengaturan yang menyesuaikan warna foto agar terlihat natural, tidak terlalu kekuningan, kebiruan, atau kemerahan.

Gunakan Preset White Balance: Sebagian besar kamera dan HP memiliki preset white balance seperti Auto, Daylight, Cloudy, Tungsten, Fluorescent, dll.

Atur White Balance Secara Manual (Jika Perlu): Jika preset white balance tidak memberikan hasil yang memuaskan, Anda bisa mengatur white balance secara manual.

5. Pencahayaan: Manfaatkan Cahaya Alami dan Buatan

Pencahayaan adalah elemen penting dalam fotografi.

Cahaya Alami

Golden Hour: Waktu terbaik untuk memotret dengan cahaya alami adalah saat golden hour.

Hindari Backlight: Kecuali jika Anda ingin membuat siluet.

Gunakan Reflector

Cahaya Buatan

Gunakan lampu tambahan, softbox, atau diffuser untuk melembutkan cahaya.

Hindari menggunakan flash internal kamera jika memungkinkan.

6. Leading Lines dan Perspektif: Arahkan Pandangan Mata

Leading lines adalah garis-garis dalam foto yang mengarahkan pandangan mata ke subjek utama. Perspektif adalah sudut pandang pengambilan gambar.

Gunakan garis-garis seperti jalan, sungai, pagar, atau bangunan untuk menciptakan leading lines.

Cobalah berbagai sudut pengambilan gambar (angle) untuk mendapatkan perspektif yang berbeda.

7. Framing: Bingkai Subjek Anda

Framing adalah teknik komposisi yang menggunakan elemen-elemen di sekitar subjek utama untuk membingkai subjek tersebut.

Gunakan elemen-elemen seperti jendela, pintu, pohon, atau bangunan untuk membingkai subjek Anda.

Dengan menguasai 7 teknik dasar fotografi di atas, Anda bisa meningkatkan kualitas foto Anda secara signifikan, bahkan jika Anda hanya menggunakan kamera HP.

Ingatlah bahwa fotografi adalah skill yang membutuhkan latihan dan eksperimen. Jangan takut untuk mencoba berbagai teknik, pengaturan, dan komposisi. Semakin sering Anda memotret, semakin baik Anda dalam fotografi. Selamat memotret, dan bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda yang juga ingin belajar fotografi!