Tradisi Baju Lebaran Ternyata Punya Sejarah Panjang Lho, Yuk Simak!

Ilustrasi baju lebaran
Sumber :
  • Pexels: Hadi Saerani

Budaya, VIVA Banyuwangi – Siapa yang tidak senang mengenakan baju baru saat Lebaran? Tradisi ini telah ada sejak awal abad ke-20 dan terus berlanjut hingga kini. Setiap kali Lebaran tiba, kita disuguhkan dengan perayaan yang dipenuhi dengan hidangan lezat dan momen berkumpul bersama keluarga serta teman-teman.

Baju baru adalah salah satu hal penting dalam merayakan hari yang penuh kebahagiaan ini. Banyak orang bahkan memiliki lebih dari satu baju untuk menambah semarak saat berkunjung ke rumah kerabat.

Nah, tahukah kamu bahwa tradisi memakai baju baru saat Lebaran sudah ada sejak masa penjajahan Belanda? Bahkan, mirip dengan perayaan tahun baru di Eropa.

Menariknya, penggunaan baju baru untuk Lebaran sudah dimulai sejak tahun 1596, pada zaman Kesultanan Banten. Saat itu, menjelang Idulfitri, banyak penduduk Muslim di Kerajaan Banten yang bersiap dengan baju baru.

Tentu saja, tidak semua orang bisa membeli baju baru; hanya keluarga kerajaan dan bangsawan yang mampu melakukannya. Sementara itu, warga lainnya biasanya membeli kain dan menjahit baju baru mereka sendiri untuk menyambut hari yang suci ini.

Tradisi ini juga ditemukan di Kerajaan Mataram yang sekarang menjadi Yogyakarta. Sejak saat itu, kebiasaan membeli baju baru menjelang Lebaran terus berlanjut hingga saat ini.

Meski baju baru saat Lebaran bukanlah tradisi asli Indonesia, kehadirannya sejalan dengan masuknya agama Islam ke tanah air kita. Dalam Islam, ada anjuran untuk mengenakan pakaian yang rapi dan menggunakan wewangian saat merayakan hari raya Idulfitri.