Cara Menanam Cabai Rawit di Dalam Ruangan, Panen Pedas Sepanjang Tahun!

Ilustrasi Cabai Rawit
Sumber :
  • Freepik: photoroyalty

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Cabai rawit adalah bumbu dapur yang wajib ada di rumah-rumah orang Indonesia. Rasa pedasnya yang khas membuat masakan menjadi lebih nikmat dan menggugah selera. Namun, harga cabai rawit seringkali fluktuatif, bahkan bisa sangat mahal di waktu-waktu tertentu.

Menanam cabai rawit sendiri di dalam ruangan adalah solusi praktis dan hemat untuk mendapatkan pasokan cabai segar sepanjang tahun. Anda tidak perlu lahan luas, cukup dengan pot dan sedikit perawatan, Anda bisa panen cabai rawit sendiri. Artikel ini akan membahas cara menanam cabai rawit di dalam ruangan, dari pembibitan hingga panen.

1. Memilih Benih Cabai Rawit:

Beli benih cabai rawit berkualitas di toko pertanian atau online. Pilih varietas cabai rawit yang sesuai dengan selera Anda (misalnya, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, atau cabai rawit setan).

Anda juga bisa menggunakan biji cabai rawit dari dapur Anda. Namun, pastikan cabai tersebut berasal dari tanaman yang sehat dan produktif.

2. Menyiapkan Media Tanam:

Cabai rawit menyukai media tanam yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Anda bisa menggunakan campuran tanah, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1.

Pot: Pilih pot yang berukuran minimal 15-20 cm, dengan lubang drainase di bagian bawah.

Wadah semai

3. Menyemai Benih Cabai Rawit:

Siapkan wadah semai (bisa menggunakan tray semai, pot kecil, atau gelas plastik bekas). Isi wadah dengan media tanam.

Buat lubang kecil sedalam 1 cm di media tanam.

Masukkan 1-2 biji cabai rawit ke dalam setiap lubang, lalu tutup dengan media tanam tipis-tipis.

Siram media tanam dengan hati-hati hingga lembap.

Letakkan wadah semai di tempat yang hangat dan terkena sinar matahari tidak langsung.

Jaga kelembapan media tanam dengan menyiramnya secara teratur, tetapi jangan sampai terlalu basah.

Benih cabai rawit biasanya akan berkecambah dalam waktu 7-14 hari.

4. Memindahkan Bibit Cabai Rawit ke Pot:

Setelah bibit cabai rawit memiliki 3-4 daun sejati, pindahkan ke pot yang lebih besar.

Siapkan pot dan isi dengan media tanam.

Buat lubang di tengah media tanam.

Keluarkan bibit cabai rawit dari wadah semai dengan hati-hati, jangan sampai akarnya rusak.

Tanam bibit cabai rawit ke dalam lubang, lalu tutup dengan media tanam.

Siram tanaman dengan hati-hati.

5. Perawatan Tanaman Cabai Rawit:

Penyiraman: Siram tanaman cabai rawit secara teratur, jaga agar media tanam tetap lembap tetapi tidak becek.

Pencahayaan: Letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari langsung minimal 6-8 jam sehari. Jika Anda menanam di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela yang menghadap ke selatan atau timur. Anda juga bisa menggunakan lampu grow light sebagai pengganti sinar matahari.

Pemupukan: Beri pupuk secara berkala, misalnya setiap 2 minggu sekali. Gunakan pupuk organik atau pupuk NPK.

Pemangkasan: Pangkas daun-daun yang kering atau kuning, serta cabang-cabang yang tidak produktif.

Pengendalian Hama dan Penyakit: Periksa tanaman secara teratur untuk melihat adanya hama atau penyakit. Jika ada, segera atasi dengan cara yang tepat.

6. Panen Cabai Rawit:

Cabai rawit biasanya bisa dipanen setelah berumur 2-3 bulan, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya.

Petik cabai rawit yang sudah berwarna merah atau hijau tua (tergantung jenisnya).

Gunakan gunting atau pisau tajam untuk memetik cabai, agar tidak merusak tanaman.

Dengan cara di atas, Anda bisa menanam cabai rawit sendiri di dalam ruangan dan menikmati hasilnya sepanjang tahun. Menanam cabai rawit sendiri tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri.

Selamat mencoba, dan semoga Anda bisa panen cabai rawit yang pedas dan segar dari kebun mini Anda sendiri!