Fasilitas Toilet di Djawatan Akhirnya Dibangun, Tapi Sumber Dananya Misterius?

Pembangunan toliet.
Sumber :
  • Roni Subhan/ VIVA Banyuwangi

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Pengelola wisata Djawatan mulai membangun fasilitas toilet baru untuk pengunjung. Toilet tersebut berlokasi di ujung barat, dekat sungai, dengan rencana pembangunan 10 bilik yang akan digunakan sebagai fasilitas sanitasi.

Sebelumnya, wisata Djawatan tidak memiliki fasilitas toilet gratis. Pengunjung harus membayar Rp2.000 untuk menggunakan toilet yang dikelola oleh Koperasi Trembesi, yang merupakan pengelola wisata sebelum beralih ke PT Perhutani Alam Wisata (Palawi).

Saat ini, proyek pembangunan masih dalam tahap pembuatan pondasi dengan kedalaman 60 cm. Menurut kepala tukang di lokasi, proses pencampuran pasir dan semen dilakukan secara manual tanpa menggunakan mesin molen.

"Kami mencampur pasir dan semen secara manual karena hanya untuk pondasi. Nantinya, dinding akan menggunakan bata ringan dengan perekat khusus, bukan semen dan pasir," ujarnya.

Pembangunan toliet.

Photo :
  • Roni Subhan/ VIVA Banyuwangi

Namun, ada hal yang menjadi sorotan dalam proyek ini. Di lokasi pembangunan, tidak ditemukan papan nama proyek atau informasi mengenai sumber dana yang digunakan. Padahal, sesuai dengan regulasi yang berlaku, proyek yang dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) wajib memasang papan informasi sebagai bentuk transparansi.

Ketua Perkumpulan Pendopo Semar Nusantara (PSN), Uny Saputra, menyoroti hal ini dan menegaskan bahwa pemasangan papan nama proyek merupakan kewajiban yang diatur dalam berbagai regulasi.