Panduan Menghindari Penipuan Online yang Marak Terjadi, Jangan Sampai Jadi Korban!

Ilustrasi Penipuan
Sumber :
  • Pexels: Gustavo Fring

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Di era digital ini, penipuan online semakin marak terjadi. Para penipu semakin canggih dan kreatif dalam mencari cara untuk menipu korbannya. Modusnya pun beragam, mulai dari penipuan berkedok investasi, phishing (pencurian data pribadi), penipuan lowongan kerja, penipuan jual beli online, hingga penipuan berkedok cinta (scam).

Jika gak hati-hati, kita bisa menjadi korban penipuan online dan mengalami kerugian finansial, kehilangan data pribadi, atau bahkan trauma emosional. Oleh karena itu, penting banget untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengetahui cara-cara untuk menghindari penipuan online.

Berikut Banyuwangi.viva.co.id rangkum panduan menghindari penipuan online yang marak terjadi. Simak baik-baik, ya, biar kamu gak jadi korban!

1. Jangan Mudah Percaya dengan Tawaran yang Terlalu Menggiurkan:

Jika ada tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Misalnya, investasi dengan keuntungan fantastis dalam waktu singkat, hadiah giveaway yang gak masuk akal, atau lowongan kerja dengan gaji tinggi tapi syaratnya mudah. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming seperti ini. Lakukan riset, cari tahu kebenarannya, dan jangan pernah memberikan informasi pribadi atau mentransfer uang kepada orang yang gak kamu kenal.

2. Periksa Keaslian Website, Akun Media Sosial, atau Nomor Telepon:

Sebelum melakukan transaksi online atau memberikan informasi pribadi, pastikan kamu berurusan dengan pihak yang legit (resmi). Periksa keaslian website, akun media sosial, atau nomor telepon yang menghubungi kamu. Cek apakah website-nya punya security certificate (sertifikat keamanan), apakah akun media sosialnya punya centang biru (tanda verifikasi), dan apakah nomor teleponnya terdaftar di aplikasi get contact atau truecaller.