Awas Terjebak! 7 Sinyal Bahaya Pasanganmu Seorang Narsistik, Jangan Sampai Jadi Korban!

Ilustrasi Wanita yang memiliki pasangan narsistik
Ilustrasi Wanita yang memiliki pasangan narsistik
Sumber :
  • Freepik: @wayhomestudio

Orang narsis memiliki kebutuhan besar untuk mendapatkan validasi dari orang lain, terutama untuk membuktikan bahwa dirinyalah yang terbaik. Coba uji dengan menceritakan pencapaian hebatmu. Jika pasanganmu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan dan kembali membahas kehebatannya sendiri, maka ini adalah sinyal kuat bahwa ia narsistik dan kurang suportif terhadapmu. "Jika secara ajaib percakapan tiba-tiba membuat mereka kembali menjadi sorotan, maka kemungkinan besar mereka menunjukkan perilaku narsis dan tidak mendukung kamu," tambah Tina.

4. Hidup Penuh Fantasi dan Kebohongan: Kisah Hebat yang Patut Dicurigai!

Biasanya, seorang narsistik akan gemar menceritakan kisah-kisah hidupnya yang luar biasa dan penuh pencapaian fantastis. Namun, berhati-hatilah jika kamu mencoba mengulik lebih dalam cerita tersebut, dan ia justru menjadi mudah tersinggung atau memberikan jawaban yang tidak konsisten. Bisa jadi, kisah-kisah "hebat" itu hanyalah bualan semata untuk membuat dirinya terlihat lebih menarik dan superior di matamu.

5. Perhatian Berlebihan yang Berujung Kontrol: Mengkritik untuk Merendahkan!

Awalnya mungkin terasa seperti perhatian, namun lama kelamaan, "perhatian" seorang narsistik bisa berubah menjadi upaya untuk mengontrolmu. Ia akan mulai lebih sering mengkritik berbagai hal tentang dirimu, mulai dari cara berpakaian hingga perilakumu. "Mereka mulai menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya, dan mulai mengkritik perilakumu, atau caramu berpakaian, untuk membuatmu merasa rendah diri," jelas Tina. Tujuannya adalah untuk membuatmu merasa tidak berharga dan bergantung padanya.

6. Ego Setinggi Langit dan Mudah Berganti Pasangan: Dirinya yang Terbaik, Lainnya Tak Berarti!

Ego seorang narsistik seringkali di luar batas kewajaran. Mereka benar-benar percaya bahwa tidak ada orang lain yang lebih hebat dari dirinya. Hal ini juga berlaku dalam hubungan asmara. Seorang narsistik bisa dengan mudahnya bergonta-ganti pasangan karena merasa pasangannya saat ini sudah tidak lagi "berguna" untuk memuaskan egonya atau sudah tidak bisa lagi mereka bohongi. Baginya, hubungan hanyalah alat untuk memvalidasi kehebatan dirinya.