Awas Terjebak! 7 Sinyal Bahaya Pasanganmu Seorang Narsistik, Jangan Sampai Jadi Korban!

Ilustrasi Wanita yang memiliki pasangan narsistik
Ilustrasi Wanita yang memiliki pasangan narsistik
Sumber :
  • Freepik: @wayhomestudio

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Jatuh cinta memang berjuta rasanya, tapi terkadang euforia asmara bisa membutakan mata kita dari tanda-tanda bahaya (red flag) dalam diri pasangan. Dalam hubungan yang sehat, harus ada timbal balik dan saling menghargai. Namun, bagaimana jika pasanganmu sulit peduli dan jarang mengapresiasi keberadaanmu? Waspadalah, bisa jadi kamu sedang menjalin asmara dengan seseorang yang memiliki ciri-ciri gangguan kepribadian narsistik!

Untuk membantu kamu lebih waspada, seorang pakar hubungan bernama Tina Wilson membeberkan 7 sinyal bahaya yang mengindikasikan pasanganmu mungkin seorang narsistik. Jangan sampai terlena, simak baik-baik ulasannya berikut ini:

1. Perhatian Berlebihan di Awal: Taktik Manis yang Menjebak!

Perhatian memang fondasi penting dalam sebuah hubungan. Namun, seorang narsistik akan memberikan perhatian yang luar biasa intens di awal hubungan sebagai taktik untuk memikatmu. "Ini termasuk menjadi sangat perhatian, peduli, sedikit cemburu, dan selalu hadir atau memikirkanmu, bahkan menjawab SMS dan telepon kapan pun kamu membutuhkannya. Namun, berhati-hatilah, hal ini tidak akan bertahan lama," ungkap Tina Wilson kepada The Sun. Jangan mudah terbuai, ini bisa jadi jebakan manis sebelum sifat aslinya muncul.

2. Anti Kritik dan Tak Pernah Merasa Bersalah: Dirinya Selalu Benar!

Hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling percaya dan kemampuan untuk berkompromi. Coba perhatikan bagaimana pasanganmu menyikapi sebuah masalah. Jika ia tak pernah mau mengakui kesalahannya, sekecil apapun itu, maka kemungkinan besar ia memiliki kecenderungan narsistik. Jika sifat ini sudah membuatmu tidak nyaman atau bahkan merugikan dirimu sendiri, inilah saatnya untuk mempertimbangkan kembali hubunganmu. Ingat, hubungan yang sehat adalah tentang tumbuh bersama, bukan merasa selalu disalahkan.

3. Haus Pujian dan Selalu Ingin Jadi Bintang: Pencapaianmu Tak Lebih Penting!

Orang narsis memiliki kebutuhan besar untuk mendapatkan validasi dari orang lain, terutama untuk membuktikan bahwa dirinyalah yang terbaik. Coba uji dengan menceritakan pencapaian hebatmu. Jika pasanganmu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan dan kembali membahas kehebatannya sendiri, maka ini adalah sinyal kuat bahwa ia narsistik dan kurang suportif terhadapmu. "Jika secara ajaib percakapan tiba-tiba membuat mereka kembali menjadi sorotan, maka kemungkinan besar mereka menunjukkan perilaku narsis dan tidak mendukung kamu," tambah Tina.

4. Hidup Penuh Fantasi dan Kebohongan: Kisah Hebat yang Patut Dicurigai!

Biasanya, seorang narsistik akan gemar menceritakan kisah-kisah hidupnya yang luar biasa dan penuh pencapaian fantastis. Namun, berhati-hatilah jika kamu mencoba mengulik lebih dalam cerita tersebut, dan ia justru menjadi mudah tersinggung atau memberikan jawaban yang tidak konsisten. Bisa jadi, kisah-kisah "hebat" itu hanyalah bualan semata untuk membuat dirinya terlihat lebih menarik dan superior di matamu.

5. Perhatian Berlebihan yang Berujung Kontrol: Mengkritik untuk Merendahkan!

Awalnya mungkin terasa seperti perhatian, namun lama kelamaan, "perhatian" seorang narsistik bisa berubah menjadi upaya untuk mengontrolmu. Ia akan mulai lebih sering mengkritik berbagai hal tentang dirimu, mulai dari cara berpakaian hingga perilakumu. "Mereka mulai menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya, dan mulai mengkritik perilakumu, atau caramu berpakaian, untuk membuatmu merasa rendah diri," jelas Tina. Tujuannya adalah untuk membuatmu merasa tidak berharga dan bergantung padanya.

6. Ego Setinggi Langit dan Mudah Berganti Pasangan: Dirinya yang Terbaik, Lainnya Tak Berarti!

Ego seorang narsistik seringkali di luar batas kewajaran. Mereka benar-benar percaya bahwa tidak ada orang lain yang lebih hebat dari dirinya. Hal ini juga berlaku dalam hubungan asmara. Seorang narsistik bisa dengan mudahnya bergonta-ganti pasangan karena merasa pasangannya saat ini sudah tidak lagi "berguna" untuk memuaskan egonya atau sudah tidak bisa lagi mereka bohongi. Baginya, hubungan hanyalah alat untuk memvalidasi kehebatan dirinya.

7. Membatasi Pertemanan dan Menjauhkan dari Orang Tersayang: Taktik Isolasi Berbahaya!

Jika pasanganmu mulai memintamu untuk membatasi diri dari teman dan keluarga, bahkan berusaha menjauhkanmu dari mereka, ini adalah red flag yang sangat berbahaya. Seorang narsistik seringkali mencoba mengisolasi pasangannya dari lingkungan sosial demi keuntungannya sendiri. Dengan menjauhkanmu dari orang-orang yang menyayangimu, ia akan lebih mudah mengontrol dan memanipulasimu. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam taktik isolasi ini!

Mengenali tanda-tanda narsistik dalam diri pasangan adalah langkah penting untuk melindungi diri dari hubungan yang tidak sehat dan berpotensi merusak. Jika kamu menemukan beberapa ciri di atas pada pasanganmu, jangan ragu untuk mencari bantuan dan mempertimbangkan kembali kelanjutan hubunganmu. Kesehatan mental dan kebahagiaanmu adalah yang utama!