Jangan Anggap Remeh Kebiasaan Makan Es Batu, Ini Bahayanya!

- Freepik: @freepik
Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Segelas es teh di siang bolong memang nikmatnya tak tertandingi. Tapi, bagaimana dengan kebiasaan mengunyah sisa es batu di gelas atau bahkan mengambil langsung dari freezer? Jika kamu termasuk penggemar kriuk dingin ini, sebaiknya mulai waspada! Kebiasaan sepele ini ternyata menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang nggak bisa dianggap remeh.
Saat cuaca panas menyengat, sensasi dingin dari es batu memang terasa menyegarkan dan mampu mengusir dahaga. Tak hanya anak-anak, banyak orang dewasa pun gemar mengunyah es batu sebagai camilan. Namun, alih-alih memberikan kesegaran, kebiasaan ini justru bisa mendatangkan berbagai masalah kesehatan yang tak terduga. Dilansir dari artikel kesehatan Alodokter.com ini bahaya mengunyah es batu.
Gigi Ngilu Hingga Penyakit Menular: Bahaya Tersembunyi di Balik Es Batu
Salah satu organ tubuh yang paling rentan terkena dampak buruk kebiasaan makan es batu adalah gigi. Meskipun dikenal sebagai bagian tubuh terkuat, bukan berarti gigi kebal terhadap tekanan dan suhu ekstrem setiap hari. Menggigit es batu secara berlebihan dapat mengikis lapisan pelindung gigi atau enamel. Akibatnya, enamel gigi menipis dan menyebabkan gigi menjadi sensitif, mudah terasa ngilu dan nyeri saat terpapar makanan atau minuman panas maupun dingin.
Selain masalah gigi, bahaya lain yang mengintai dari kebiasaan makan es batu juga terkait dengan proses pengolahan dan penyimpanan yang kurang bersih atau tidak higienis. Jika es batu yang kamu konsumsi terkontaminasi kuman, virus, dan parasit pembawa penyakit, risiko tertular berbagai penyakit seperti gastroenteritis atau diare, demam tifoid, shigellosis, hepatitis A, hingga kolera pun meningkat. Jadi, pastikan es batu yang kamu konsumsi dibuat dari air bersih dan diproduksi serta disimpan dengan benar.
Jangan Sepelekan! Gemar Makan Es Batu Bisa Jadi Sinyal Penyakit Serius!
Tahukah kamu? Kegemaran makan es batu ternyata juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih dalam, lho! Salah satunya adalah anemia defisiensi besi. Ada teori yang menyebutkan bahwa mengonsumsi es batu dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga mengurangi gejala anemia yang dirasakan penderitanya. Inilah mengapa banyak orang dengan anemia jenis ini tanpa sadar menjadi gemar mengunyah es batu.
Jika kamu sering makan es batu dan mengalami gejala-gejala anemia defisiensi besi seperti kuku mudah rapuh, mulut kering, kulit pucat, dan pembengkakan pada lidah, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Tanpa penanganan yang tepat, anemia defisiensi besi dapat memicu komplikasi serius seperti gangguan jantung (jantung harus bekerja lebih keras memompa darah karena kekurangan oksigen), gangguan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak, serta masalah kehamilan (meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah).
Selain anemia, kegemaran makan es batu secara berlebihan juga bisa menjadi gejala dari masalah psikologis yang disebut pica. Pica adalah gangguan makan di mana seseorang memiliki keinginan kuat untuk mengonsumsi zat-zat yang tidak lazim dan tidak memiliki nilai gizi, seperti tanah, kertas, puntung rokok, kapur, uang logam, hingga es batu dalam jumlah yang berlebihan.
Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Mengunyah Es Batu Ini?
Cara mengatasi kebiasaan makan es batu tentu harus disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh anemia defisiensi besi, penanganannya bisa berupa konsumsi makanan kaya zat besi atau suplemen zat besi (atas resep dan pengawasan dokter). Penggunaan suplemen zat besi tanpa anjuran dokter sangat tidak dianjurkan karena dosis yang berlebihan justru bisa berbahaya bagi kesehatan.
Sementara itu, jika kebiasaan makan es batu disebabkan oleh pica, penanganannya mungkin melibatkan psikoterapi atau pemberian obat-obatan antipsikotik jika gejalanya berkaitan dengan gangguan psikotik.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang suka makan es batu berarti memiliki masalah kesehatan tertentu. Pada banyak kasus, kebiasaan ini dilakukan semata-mata untuk menyegarkan diri saat cuaca panas. Namun, jika kebiasaan ini disertai dengan gejala penyakit lain seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Jangan anggap remeh "kriuk dingin" ini ya! Kesehatanmu lebih berharga dari sekadar sensasi menyegarkan sesaat.