Stop !!! Kambing Hitamkan Kambing

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Mengkonsumsi daging kambing diyakini sebagian orang sebagai penyebab darah tinggi serta penyebab peningkatan kolesterol jahat pada tubuh. Padahal jika diolah dengan cara yang benar, kandungan daging kambing sangat membantu kesehatan tubuh.

Dikutip dari posting instagram @pascasarjana_unair ternyata banyak hal yang gagal paham di kalangan masyarakat luas terkait daging kambing.

"Lemak jenuh pada kambing lebih kecil dibandingkan sapi dan ayam," info dalam posting instagram @pascasarjana_unair yang dikutip Senin, 17 Juni 2024.

Pada daging kambing hanya terdapat 0,7 g lemak jenuh. Sedangkan pada sapi mencapai 7,7 g dan ayam 3,7 g.

"Kandungan pada kambing juga jauh dibawah ayam dan sapi. Tapi justru kambing yang selalu di kambing hitamkan, kenapa?," tutur dalam posting tersebut.

Kandungan kolesterol pada ayam dan sapi sama-sama pada kisaran 87 g dan kambing hanya pada kisaran 57 g.

Mengacu pada postingan tersebut. Sebuah universitas Rukyus di Jepang pada 2014 telah melakukan 2 eksperimen selama 14 minggu pada 4 kelompok tikus.

"Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol pemakan daging ayam 20% + 0,3% garam," kata dalam unggahan tersebut.

Kelompok 2, pemakan daging kambing 20% + 0,3 garam. Kelompok 3, pemakan daging kambing 20% + 4% garam.

"Sedangkan kelompok 4, kelompok pemakan daging 20% + 4% garam + 5% rempah," ujar informasi dalam unggahan.

Hasilnya, kelompok 1 dan 2 memiliki tekanan darah yang mirip. Sedangkan kelompok 3 dan 4 lebih banyak mengkonsumsi air dibanding 2 kelompok lainnya.

"Kesimpulan dari riset terhadap daging kambing ini, peningkatan tekanan darah disebabkan dalam pengolahan terlalu banyak menggunakan garam," jelas informasi tersebut.

Dalam pengelolaan daging kambing, sebaiknya minimalisir penggunaan garam dan santan.

Untuk penambah rasa, gunakan bumbu rempah dan konsumsilah bersama sayur serta buah segar.