Indra Sjafri, Sang Maestro Timnas Muda: Dari Diremehkan Hingga Juara AFF U-19 2024

Indra Sjafri, Sang Maestro Timnas Muda
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Sport, VIVA BanyuwangiIndra Sjafri kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah sepak bola nasional.

Pelatih berusia 61 tahun ini sukses membawa Timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara Piala AFF U-19 2024.

Gelar ini menjadi bukti nyata bahwa Indra Sjafri adalah salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Indonesia, khususnya dalam menangani tim kelompok umur.

 

Perjalanan Karir yang Tak Mulus

Meski kini menjadi salah satu pelatih paling mentereng di Indonesia, perjalanan karier Indra Sjafri tak selalu mulus.

Pada awal kariernya menakhodai tim kelompok umur Indonesia, ia kerap diremehkan oleh banyak pihak.

"Saya pelatih yang banyak diprotes orang. Siapa sih Indra Sjafri? Kan background saya bukan pemain timnas? Saya orang desa, bukan pemain top," tutur Indra dalam siniarnya di kanal YouTube Sport77 Official. "Bukan hanya penonton, mantan-mantan pemain timnas banyak yang nggak suka, dalam artian, 'Siapa sih dia?'" sambungnya.

Korban Dualisme PSSI

Indra Sjafri memulai karier kepelatihannya di tim nasional di tengah masa sulit.

Saat itu, PSSI sedang dilanda dualisme kepengurusan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI).

"Dinamikanya waktu itu luar biasa. Orang bilang untuk sukses, organisasi harus bagus, modal harus kuat, program harus bagus. Ini organisasi masih ingat kan ada dualisme kepengurusan?" tutur Indra. "Saya berjalan di organisasi yang sedang mengalami dualisme," sambungnya.

Blusukan Cari Pemain

Kondisi sulit tersebut membuat Indra Sjafri harus bekerja ekstra keras.

Ia bahkan harus mencari pemain sendiri dengan blusukan ke 34 provinsi di Indonesia.

"Waktu itu, saya melakukan pencarian pemain sendiri. Idealnya, kan harus dari kompetisi kita melihat kan? Tapi waktu itu nggak ada. Piala Soeratin pun kurang rapi lah," tuturnya. "Akhirnya, saya blusukan ke 34 provinsi. Itu saya lakukan dari 2012 sampai 2013 dalam pembentukan tim untuk Piala AFF U-19 2013 itu," ungkap Indra Sjafri.

Tak Digaji Selama 17 Bulan

Dampak dualisme PSSI juga terasa pada kesejahteraan para pelatih, termasuk Indra Sjafri.

Ia mengaku sempat tak menerima gaji selama 17 bulan.

"Waktu itu, 17 bulan loh saya sempat nggak dibayar gaji," kata Indra. "Kalau nggak percaya, tanya ke Pak La Nyalla. Pak La Nyalla yang membayar waktu itu," sambungnya.

Pembuktian Sang Maestro

Meski menghadapi berbagai rintangan, Indra Sjafri tak pernah menyerah.

Ia terus bekerja keras dan membuktikan bahwa dirinya layak menjadi pelatih tim nasional.

Gelar juara Piala AFF U-19 2024 adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasinya.

Sebelum ini, Indra Sjafri juga telah mempersembahkan sejumlah prestasi lainnya untuk Indonesia, termasuk medali emas SEA Games 2023 dan gelar juara Piala AFF U-22 2019.

Ia juga sukses membawa Timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara Piala AFF U-19 pada tahun 2013.