Angeun Lada: Lebih dari Sekadar Sayur Pedas, Mengungkap Kehangatan dan Tradisi Kuliner Banten
- RRI
Kuliner, VIVA Banyuwangi –Angeun lada, atau sayur lada, adalah hidangan sayur berkuah santan pedas yang menjadi favorit masyarakat Banten.
Kelezatannya yang khas, memadukan rasa pedas, gurih, dan segar, menjadikannya teman setia nasi hangat di berbagai kesempatan.
Di balik kesederhanaannya, tersimpan proses pengolahan yang cermat dan cerita-cerita menarik yang menambah daya tariknya.
Mari kita telusuri perjalanan sayuran segar menjadi angeun lada yang menggugah selera, serta rahasia di balik kelezatannya.
Proses Pengolahan yang Sederhana namun Bermakna
Membuat angeun lada tidaklah sulit, namun membutuhkan pemilihan bahan-bahan berkualitas dan bumbu yang tepat.
Berbagai jenis sayuran segar, seperti kacang panjang, terong, jagung muda, dan daun melinjo, dicuci bersih dan dipotong-potong sesuai selera.
Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, lengkuas, jahe, kunyit, dan daun salam dihaluskan atau diiris tipis.
Selanjutnya, bumbu ditumis dengan sedikit minyak hingga harum, lalu santan kental ditambahkan dan dimasak hingga mendidih.
Sayuran kemudian dimasukkan ke dalam kuah santan dan dimasak hingga matang, namun tetap renyah.
Terakhir, garam dan gula ditambahkan secukupnya untuk menyesuaikan rasa. Angeun lada siap disajikan hangat dengan nasi putih dan lauk pauk lainnya.
Lada: Sensasi Pedas yang Menghangatkan
Lada, atau cabai, adalah bintang utama dalam angeun lada. Rasa pedasnya yang khas memberikan sensasi hangat yang menyegarkan, terutama saat cuaca dingin.
Selain itu, lada juga memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme dan melancarkan peredaran darah.
Tingkat kepedasan angeun lada dapat disesuaikan dengan selera masing-masing, mulai dari pedas ringan hingga pedas yang membakar lidah.
Bagi yang tidak terlalu suka pedas, cabai dapat dikurangi atau diganti dengan cabai merah besar yang lebih ringan.
Jejak Sejarah dan Budaya
Angeun lada merupakan hidangan tradisional yang telah ada sejak lama di Banten.
Hidangan ini awalnya merupakan makanan sehari-hari masyarakat pedesaan yang memanfaatkan hasil kebun mereka.
Namun, karena kelezatannya, angeun lada kemudian menyebar ke seluruh wilayah Banten dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner daerah ini.
Angeun lada juga mencerminkan kesederhanaan dan kearifan masyarakat Banten dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia.
Hidangan ini juga menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan keluarga, karena biasanya disajikan dalam porsi besar untuk dinikmati bersama-sama.
Antara Mitos dan Tradisi
Selain sejarahnya yang kaya, angeun lada juga dikaitkan dengan berbagai mitos dan tradisi di Banten.
Konon, angeun lada dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Oleh karena itu, hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara penting, seperti pernikahan, khitanan, dan selamatan.
- Lokasi: Angeun lada dapat ditemukan di berbagai daerah di Banten, baik di warung makan sederhana maupun restoran mewah.
- Harga: Harga angeun lada sangat terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan.
- Tips: Nikmati angeun lada dengan nasi hangat, ikan asin, tempe goreng, dan kerupuk. Jangan lupa untuk mencoba berbagai variasi angeun lada, seperti angeun lada daging atau angeun lada seafood.