Konten Kreator Tuai Kecaman Usai Diduga Tipu Kakek dalam Video Viral

Kiri Kakek Penerima, Kanan Fermon
Sumber :
  • X: @kegblgnnunfaedh

Viral, VIVA Banyuwangi – Sebuah video viral yang awalnya mengharukan, memperlihatkan seorang kakek menerima uang sebesar Rp5 juta dari seorang konten kreator, kini berbalik menjadi sorotan tajam netizen. Fakta di balik video tersebut mengungkapkan dugaan penipuan yang dilakukan oleh konten kreator tersebut.

Kakek yang awalnya terlihat bahagia menerima uang dalam jumlah besar, ternyata hanya menerima sebagian kecil dari jumlah yang disebutkan dalam video. Dalam sebuah pengakuan yang tersebar di media sosial, kakek tersebut menyatakan bahwa ia hanya menerima Rp200 ribu, sementara sisanya diambil kembali oleh konten kreator tersebut.

"Ini Katanya yang dikasih uang Rp5 juta, emang dikasih Rp5 juta kek?”

“Cuma Rp200 (ribu), sisanya diambil lagi”

“Oh diambil lagi, jadi semua gak dikasih ga sesuai video itu?”

“Enggak," percakapan yang dikutip dari video TikTok @indahh260 yang direaksi oleh @inemjogja, Kamis, 26 September 2024.

@inemjogja yang mereaksi video dari @indahh260

Photo :
  • X: @kegblgnnunfaedh

Konten kreator yang diketahui bernama Fermon Malika kemudian membuat video klarifikasi, namun alih-alih meminta maaf, ia justru membela diri dengan menyatakan bahwa kakek tersebut telah menyetujui untuk berpartisipasi dalam konten tersebut. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak pernah memaksa siapapun untuk membuat konten bersamanya.

“Mungkin orang itu yang tidak tahu dan tidak pernah menghargai konten orang, sorry-sorry aja ya mbak, kan mbak jualan barang, mungkin pengen laku, nyenggol-nyenggol video saya” tutur Fermon dalam videonya yang diunggah kembali oleh akun X @kegblgnunfaedh

“Mungkin saya juga kesalahan saya kan saya sebelum bikin konten itu saya kakek-kakek itu saya ajak ngobrol apakah mau atau tidaknya gitu, ya ternyata kakek-kakek itu mau gitu, ya saya tidak pernah memaksa orang mau bikin konten dengan saya” imbuh Fermon.

Namun, klarifikasi tersebut tidak meredakan kemarahan netizen. Banyak yang mendesak agar akun media sosial Fermon dihapus dan ia mempertanggungjawabkan tindakannya. Netizen juga menyoroti bahwa tindakan Fermon tidak hanya merugikan kakek tersebut, tetapi juga penonton yang mungkin tergerak untuk memberikan donasi karena konten yang menyesatkan.

“Rezekinya ga akan lancar kalo nipu orang tua” tutur akun X @alggzndr

“Konten kreatornya minta di RATAIN NIH” @Tamunull

“Wahhh segitunya bikin konten…” @hadilocoboy

“haha parah segitunya banget buat konten bang bang” @sexsye

Publik yang merasa tertipu oleh konten tersebut mengecam keras tindakan Fermon, Netizen menilai Fermon telah melakukan pembohongan publik dengan konten sosial yang bertujuan untuk menarik simpati dan mendapatkan keuntungan pribadi.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya etika dan kejujuran dalam pembuatan konten, terutama konten sosial yang melibatkan pihak lain. Kreator konten seharusnya bertanggung jawab atas dampak dari konten yang mereka buat dan tidak memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi.