Penyebab Rambut Berketombe, Faktor Utama dan Solusi Mengatasinya

Penyebab Rambut Berketombe
Sumber :
  • alodokter

Kesehatan, VIVA Banyuwangi –Ketombe adalah salah satu masalah rambut yang paling umum dihadapi banyak orang. Menurut penelitian dari American Academy of Dermatology (AAD), hampir 50% populasi dunia mengalami masalah ketombe setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Meskipun tidak berbahaya, ketombe sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu kepercayaan diri.

Untuk memahami lebih lanjut, penting mengetahui penyebab utama ketombe serta solusi efektif untuk mengatasinya.

Apa Itu Ketombe?

Secara sederhana, ketombe adalah pengelupasan kulit kepala yang berlebihan, yang muncul sebagai serpihan putih di rambut atau di pundak.

Masalah ini bisa ringan, tetapi dalam beberapa kasus, ketombe dapat menjadi lebih parah dan menyebabkan rasa gatal serta iritasi kulit kepala.

Menurut Dr. Neil Sadick, seorang dermatologis dari New York, ketombe adalah “hasil dari peradangan kulit kepala akibat berbagai faktor, mulai dari jamur hingga kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.”

Penyebab Utama Rambut Berketombe

Ada beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan ketombe. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang faktor-faktor yang paling umum:

1. Jamur Malassezia

Penyebab utama ketombe adalah jamur bernama Malassezia globosa.

Jamur ini hidup di kulit kepala manusia secara alami, namun, pada beberapa orang, jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan iritasi kulit.

Saat iritasi ini terjadi, kulit kepala merespons dengan menghasilkan lebih banyak sel kulit yang akhirnya mengelupas sebagai ketombe.

Dr. Amy McMichael, profesor dermatologi di Wake Forest Baptist Medical Center, menjelaskan, “Jamur Malassezia berperan besar dalam kasus ketombe kronis.

Produksi minyak yang berlebihan di kulit kepala menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur ini untuk berkembang biak.”

2. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang menyebabkan kulit menjadi berminyak, merah, dan bersisik.

Area kulit yang terkena dermatitis ini sering kali menghasilkan ketombe. Biasanya, dermatitis seboroik menyerang daerah-daerah di tubuh yang kaya akan kelenjar minyak, seperti kulit kepala, wajah, dan dada.

Dermatitis ini sering dipicu oleh faktor genetik, stres, atau perubahan cuaca, terutama saat cuaca dingin.

Orang yang memiliki kulit kepala berminyak lebih rentan terhadap kondisi ini.

3. Kulit Kepala Kering

Berbeda dengan dermatitis seboroik yang terjadi pada kulit kepala berminyak, kulit kepala yang kering juga bisa menyebabkan ketombe.

Pada kasus ini, serpihan ketombe yang dihasilkan cenderung lebih kecil dan tidak berminyak.

Dehidrasi kulit kepala sering disebabkan oleh penggunaan produk perawatan rambut yang keras, cuaca dingin, atau sering mencuci rambut dengan air panas.

4. Penggunaan Produk Rambut yang Tidak Tepat

Beberapa produk perawatan rambut seperti sampo, kondisioner, dan gel rambut dapat memicu reaksi alergi atau iritasi kulit kepala.

Reaksi ini disebut dermatitis kontak, yang pada akhirnya memicu munculnya ketombe.

Selain itu, penggunaan berlebihan produk penataan rambut seperti hairspray atau mousse juga dapat meninggalkan residu yang menumpuk dan menyebabkan ketombe.

5. Stres

Stres dapat memperburuk banyak kondisi kulit, termasuk ketombe.

Saat seseorang mengalami stres, sistem kekebalan tubuhnya melemah, yang membuat kulit lebih rentan terhadap peradangan dan infeksi, termasuk infeksi jamur di kulit kepala.

Stres juga dapat memicu produksi minyak yang berlebih, sehingga meningkatkan risiko ketombe.

Cara Mengatasi Ketombe

Ketombe bisa dikelola dengan cara yang tepat, tergantung dari penyebabnya.

Berikut adalah beberapa solusi yang umum digunakan untuk mengatasi ketombe:

1. Gunakan Sampo Anti Ketombe

Sampo anti ketombe yang mengandung bahan aktif seperti zinc pyrithione, ketoconazole, atau selenium sulfide dapat membantu mengurangi pertumbuhan jamur di kulit kepala.

Sampo ini sebaiknya digunakan sesuai anjuran untuk hasil yang maksimal.

Pastikan untuk membilas sampo secara menyeluruh agar tidak ada residu yang tertinggal di kulit kepala.

2. Hindari Produk Rambut yang Mengandung Bahan Kimia Keras

Jika kulit kepala Anda sensitif terhadap produk perawatan rambut, sebaiknya pilihlah produk yang lembut dan hypoallergenic.

Selain itu, hindari produk yang mengandung pewangi atau alkohol yang dapat memperburuk iritasi kulit kepala.

3. Jaga Kelembapan Kulit Kepala

Jika ketombe disebabkan oleh kulit kepala yang kering, maka menjaga kelembapan kulit kepala adalah kunci untuk mengatasi masalah ini.

Minyak alami seperti minyak kelapa atau minyak zaitun dapat membantu menghidrasi kulit kepala.

Pastikan untuk mengaplikasikannya secara rutin dan bilas dengan sampo yang ringan.

4. Kurangi Stres 

Mengelola stres adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit kepala.

Cobalah untuk melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengurangi tingkat stres.

Dengan menurunkan stres, Anda juga dapat mengurangi kemungkinan peradangan di kulit kepala.

5. Konsultasi dengan Dokter Kulit

Jika ketombe Anda tidak kunjung hilang meskipun sudah menggunakan sampo anti ketombe, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit.

Dokter mungkin akan meresepkan obat topikal yang lebih kuat atau merekomendasikan terapi khusus untuk mengatasi ketombe.

Ketombe adalah masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk jamur, kulit kepala kering, dermatitis seboroik, serta penggunaan produk rambut yang tidak tepat.

Meskipun masalah ini tidak berbahaya, ketombe dapat mengganggu penampilan dan kenyamanan.

Untungnya, ada banyak cara untuk mengelola ketombe, mulai dari penggunaan sampo anti ketombe hingga menjaga pola hidup sehat dan stres yang terkendali.

Ingatlah bahwa setiap orang mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam mengatasi ketombe, tergantung pada penyebab spesifiknya.

Oleh karena itu, penting untuk menemukan perawatan yang tepat agar kulit kepala tetap sehat dan bebas dari ketombe.