Menguak Misteri Batu Berlayar Aceh Selatan: Antara Legenda, Mitos, dan Pesona Alam yang Memukau
- orbitdigitaldaily
Wisata, VIVA Banyuwangi –"Di balik keindahan alamnya, Batu Berlayar menyimpan sejuta cerita yang berkelindan antara sejarah, mitos, dan legenda.
Sebuah destinasi wisata yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga mengajak kita menyelami kekayaan budaya Aceh Selatan."
Kabupaten Aceh Selatan, sebuah wilayah di pesisir barat Aceh yang menyimpan sejuta pesona alam, menyimpan pula berbagai cerita rakyat dan legenda yang menarik untuk diungkap.
Adalah kisah mistis yang menyelimuti objek wisata Batu Berlayar. Destinasi wisata yang terletak di Desa Lhok Kruet, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan ini, menyuguhkan pemandangan pantai pasir putih yang indah, dihiasi gugusan batu granit raksasa yang seolah-olah berlayar di lautan lepas.
Namun, di balik keindahan alamnya, Batu Berlayar menyimpan sejuta misteri yang diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat setempat.
Konon, batu-batu raksasa tersebut merupakan peninggalan dari sebuah kapal raksasa milik seorang raja dari Tiongkok yang tenggelam di perairan tersebut.
Legenda Kapal Raja Tiongkok
Alkisah, sang raja berlayar jauh untuk mencari putrinya yang diculik oleh seekor naga.
Namun nahas, kapal sang raja karam dihantam badai. Puing-puing kapal tersebut kemudian berubah menjadi batu-batu raksasa yang kini kita kenal sebagai Batu Berlayar.
Selain legenda kapal raja Tiongkok, masyarakat setempat juga meyakini bahwa Batu Berlayar merupakan tempat bersemayamnya makhluk gaib.
Beberapa ritual dan tradisi masyarakat setempat juga masih berkaitan dengan kepercayaan tersebut.
Mitos dan Kepercayaan Mistis
Masyarakat sekitar percaya bahwa beberapa batu di kawasan tersebut memiliki nama dan kisah tersendiri, seperti batu kemudi, batu layar, batu jangkar, dan batu haluan.
Mereka juga percaya bahwa Batu Berlayar memiliki aura mistis yang kuat dan dapat memberikan berkah bagi orang-orang yang berkunjung dengan niat baik.
Menelusuri Jejak Sejarah
Terlepas dari legenda dan mitos yang menyelimuti Batu Berlayar, keberadaan batu-batu granit raksasa tersebut juga menarik perhatian dari sisi geologi.
Para ahli geologi meyakini bahwa batu-batu tersebut terbentuk melalui proses alami selama jutaan tahun.
- Lokasi: Desa Lhok Kruet, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh.
- Tiket Masuk: Relatif terjangkau, berkisar antara Rp 5.000 - Rp 10.000 per orang.
- Fasilitas: Area parkir, warung makan, dan mushola.
- Akses: Dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat.
Potensi Wisata Batu Berlayar
Selain menikmati keindahan alam dan menyelami kisah mistisnya, Batu Berlayar juga menawarkan berbagai aktivitas menarik lainnya, seperti:
- Berfoto dengan latar belakang batu-batu raksasa yang menakjubkan.
- Menikmati panorama sunset yang indah.
- Bermain air di pantai pasir putih.
- Menjelajahi gua-gua di sekitar kawasan Batu Berlayar.
- Camping di tepi pantai.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Batu Berlayar memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan di Aceh Selatan.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat perlu bersinergi untuk meningkatkan infrastruktur, fasilitas, dan promosi wisata agar Batu Berlayar semakin dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara