Warga Sayangkan, Destinasi Wisata Gunung Jenggawah Diduga Dijadikan Tempat Mesum

Destinasi wisata Gunung Jenggawah yang diduga dijadikan tempat mesum
Sumber :
  • Sugianto/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi – Warga Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, sangat menyayangkan, Destinasi Wisata Gunung Jenggawah, diduga dijadikan tempat berbuat mesum oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Bahkan, informasi ini sempat beredar luas di kalangan masyarakat setempat, perihal destinasi wisata yang dijadikan tempat mesum.

Mulyono (55) salah satu warga Desa Jenggawah menyampaikan, kalau tempat wisatanya masyarakat Jenggawah pasti sangat mendukung, tapi kalau disalahgunakan pasti menolak.

“Pihak pengelola harus memperhatikan keamanan, jangan sampai dijadikan tempat gitu-gituan (Mesum) kan kurang bagus,” ungkapnya, Jumat (28/7/2023).

Kalau terkait lampu, menurutnya di sekitaran bawah destinasi wisata gunung jenggawah sudah sangat terang, kalau yang diatas ini yang perlu ditambah.

“Apalagi disana masih ada tanaman tebu, mungkin itu yang dijadikan tempat kurang menyenangkan (mesum) untuk masyarakat diisini,” jelasnya.

Bahkan dulu, Mulyono mengaku, pernah ada orang yang melakukan sesuatu atau mesum di lokasi wisata tersebut.

“Tapi cuma sekarang saja luar biasa, bisa melakukan tiga kali perselingkuhan. Berarti kepala desanya kurang waspada atau kurang kontrol,” akunya.

Dengan tempat wisata yang diduga dijadikan tempat mesum, maka otomatis ini akan mencoreng nama masyarakat Desa Jenggawah.

“Luar biasa tercoreng, khususnya bagi warga Jenggawah. Dimanfaatkan tidak benar.

Seharusnya, Mulyono menyarankan, pihak pengelola bisa menunjuk perangkat desa untuk dijadikan sebagai penjagaan atau pengawasan.

Sementara itu, perempuan berinisial MM, salah satu perempuan yang mengaku pernah melakukan mesum di destinasi wisata tersebut.

Saat ditemui, kepada wartawan mengaku, telah beberapa kali melakukan mesum di lokasi tersebut.

“Sering main ke wisata, kadang nginap disini,” akunya.

Saat ditanya pernah berbuat mesum di destinasi wisata gunung Jenggawah, dirinya membenarkan peristiwa itu.

“Iya di belakang musala, dan di cafe diatas itu. Kalau di belakang musala dua kali dan di cafe tiga kali,” ungkapnya.

Perempuan itu juga mengaku, saat hendak berbuat seperti itu biasanya janjian terlebih dahulu dengan teman prianya.

“Janjian dulu, jam 12 malam kesini, kadang jam 1 malam,” bebernya.

Perempuan yang mengaku janda mengatakan, juga banyak orang yang datang ke lokasi wisata tersebut.

“Kalau pacaran banyak jika malam,” terangnya.

Sedangkan, Kepala Desa setempat saat dihubungi selulernya tidak merespon saat hendak dikofirmasi, perihal destinasi wisata yang diduga dijadikan tempat mesum.

Begitupun juga pesan WhatsApp, juga tidak direspon atau tidak memberikan tanggapan.