Pahlawan Devisa Pulang dalam Peti: Kisah Haru Pemulangan Jenazah Siti Maimunah, TKI di Hong Kong
- Agung Subastian/ VIVA Banyuwangi
Siti Maimunah dikenal oleh kerabatnya sebagai sosok yang kuat. Ia meninggalkan tanah air ketika anak-anaknya masih kecil demi bekerja di luar negeri agar mereka bisa sekolah dan memiliki masa depan yang lebih baik. “Beliau ibu sekaligus ayah bagi kami. Kami semua bisa sekolah dan lulus berkat kerja keras ibu,” tutur Nawawi.
Amanah Terakhir dan Pemakaman yang Haru
Dalam perjalanan hidupnya, Siti Maimunah sempat berpesan kepada keluarganya agar jika meninggal, ia dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Sempu, tidak jauh dari rumah duka. Pagi itu, sekitar pukul 08.00 WIB, jenazahnya dimakamkan di tempat yang diamanahkannya tersebut. Prosesi pemakaman berlangsung haru, dipenuhi kerabat dan para tetangga yang ikut mendoakan ketenangan jiwa Siti di alam baka.
Kisah pilu pemulangan jenazah Siti Maimunah membuka kembali diskusi tentang perlindungan TKI di luar negeri. Sebagai seorang "pahlawan devisa," Siti telah menyumbangkan kontribusi ekonomi bagi keluarganya dan negara, namun perlindungan dan pengawasan untuk kesejahteraannya di luar negeri masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diperhatikan pemerintah dan pihak terkait.
Dukungan dan Solidaritas
Pemulangan jenazah Siti juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang ikut mengurus dan mengawal hingga jenazah tiba di rumah duka. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama dari pihak Disnaker, SBMI, serta relawan IWJ, TRJ, dan TRC Banyuwangi yang turut mendukung pemulangan jenazah hingga ke tempat peristirahatan terakhir,” ujar Nawawi lagi. Kehadiran para relawan dan dukungan dari komunitas setempat membuat proses pemulangan ini lebih lancar dan menjadi bukti solidaritas terhadap TKI dan keluarganya.