Kasus Penemuan Jasad Gadis Belia di Kalibaru Manis, Tim P2TP2A Banyuwangi Turun Tangan

Tim P2TP2A Kabupaten Banyuwangi datangi RSUD Genteng Banyuwangi
Sumber :
  • Agung Subastian/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Kasus penemuan mayat seorang gadis belia di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, mengejutkan warga dan menarik perhatian publik serta sejumlah lembaga perlindungan anak dan perempuan. Gadis malang yang masih di bawah umur ini diduga kuat menjadi korban pembunuhan memicu kehadiran Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB Banyuwangi. P2TP2A segera mengunjungi lokasi untuk mendampingi keluarga korban dan mengawal proses penyelidikan.

Rita, salah satu petugas P2TP2A Banyuwangi, menjelaskan, “Kronologi yang kami peroleh dari keluarga menyebutkan bahwa awalnya, korban tidak kunjung pulang setelah jam sekolah usai. Keluarganya yang khawatir kemudian mencarinya, dibantu oleh saudara, guru, dan warga sekitar. Namun, naas, korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, masih mengenakan seragam sekolah, dan posisinya tidak jauh dari rumah korban, tepatnya di dekat kandang ayam petelur, sekitar pukul 3 sore.”

Penemuan ini segera dilaporkan ke pihak berwajib, yang langsung melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, dugaan awal mengarah pada kemungkinan tindak pidana pembunuhan. Namun, hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik yang didatangkan dari Jember untuk memastikan penyebab pasti kematian.

Kronologi Penemuan Jenazah di Dekat Kebun

Kejadian tragis ini berlangsung pada Rabu, 13 November 2024, ketika seorang warga menemukan jenazah korban di area kebun milik seorang penduduk setempat. Lokasi tersebut seringkali digunakan untuk aktivitas perkebunan oleh warga sekitar. Penemuan ini menghebohkan warga yang langsung melaporkannya kepada pihak berwenang. Menurut Naila, seorang warga setempat, penemuan jenazah tersebut mengejutkan masyarakat sekitar dan dengan cepat memancing kehadiran aparat keamanan.

“Saat ditemukan, korban masih mengenakan seragam sekolah, yang membuat kami langsung tahu bahwa ini adalah seorang anak sekolah,” ujar Naila. “Kami segera melapor ke pihak berwenang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.”

 

Dukungan dan Pendampingan dari P2TP2A Banyuwangi

P2TP2A Banyuwangi bergerak cepat untuk memberikan dukungan dan pendampingan kepada keluarga korban yang masih berduka. Rita dari P2TP2A menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi keluarga selama proses penyelidikan berlangsung. "Kami di sini untuk memberikan penguatan emosional kepada keluarga, terutama karena ini adalah kasus yang menyangkut anak di bawah umur," ujar Rita. Selain itu, P2TP2A juga berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat dan tim medis guna memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

“Lebih lanjut, kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan selama proses penyelidikan. Kami harap pelaku yang bertanggung jawab atas tindakan keji ini segera terungkap dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tambah Rita.

Polisi Dalami Penyelidikan

Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata, mengonfirmasi adanya kasus ini dan menjelaskan bahwa penyelidikan awal sudah dilakukan di lokasi kejadian. “Kami saat ini sedang mendalami lebih lanjut kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap motif dan pelaku. Kami juga telah mengumpulkan barang bukti di sekitar TKP untuk menelusuri petunjuk lebih lanjut,” kata Iptu Yaman.

 

Selain itu, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik yang didatangkan dari Jember. Dengan hasil autopsi ini, diharapkan penyebab kematian korban akan lebih jelas dan dapat menjadi dasar kuat bagi proses penyelidikan. Pihak kepolisian telah mengamankan area di sekitar lokasi kejadian agar tidak terjadi gangguan dalam pengumpulan bukti.