Tanggapi Larangan Latihan Gerak Jalan di Jalan Raya, Ini Kata Guru di Purwoharjo Banyuwangi

Peserta Gerak Jalan Latihan di Jalan Utama Purwoharjo-Cluring
Sumber :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Memasuki Agustus, banyak kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu kegiatan rutin yang sering dijadikan lomba yaitu gerak jalan.

Rute yang biasa digunakan masyarakat atau siswa untuk latihan gerak jalan yaitu jalan raya. Mengantisipasi terjadinya hal buruk, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk tidak memakai jalan raya sebagai rute latihan.

Hal tersebut diungkap guna menghindari terjadinya gangguan arus lalu lintas di jalan raya utama atau protokol. Selain itu, aktivitas latihan di jalan raya dianggap berisiko karena dapat mengancam keselamatan jiwa, baik pengendara maupun peserta latihan gerak jalan.

“Yang jelas kami mengimbau itu (latihan gerak jalan) dihindari karena membahayakan keselamatan,” terang Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Randy Asdar.

Sementara itu, Wildan, guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) 2 Kradenan menilai imbauan Polresta Banyuwangi kurang tepat. Menurutnya, imbauan tersebut dapat berpengaruh di kawasan perkotaan karena aktivitas jalan raya yang padat.

“Kalau di sini kan lalu lalangnya kecil,” tutur Wildan saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id di Jalan Raya Purwoharjo-Cluring, Senin (8/8).

Guru dari Kecamatan Purwoharjo ini mengungkap keterbatasan lahan menjadi alasan utama banyak pihak sekolah yang memilih jalan raya sebagai rute latihan. Ia juga menyebut rute jalan raya dipilih karena badan jalan yang kecil di kawasan pedesaan.