Ojol di Kabupaten Banyuwangi Mengeluh, Banyak Order Fiktif Masuk ke Aplikasi
- Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Ojol (Ojek Online) di Kabupaten Banyuwangi mengeluh karena banyak sekali orderan fiktif yang masuk ke aplikasi mereka pada hari Senin (21/08/23).
Tak sedikit ojol yang sudah masuk ke dalam perangkap dari modus penipuan ini.
Diawali oleh Seorang Driver bernama Tomo, yang menerima pesanan fiktif dengan nama "santi".
"Saya telpon tidak bisa ini, saya chat di whatsapp juga tidak membalas" tutur Tomo.
Lalu diikuti Dodi, salah satu driver ojek online yang juga telah menjadi korban.
Dodi mengaku, telah menerima orderan fiktif dengan nama yang sama sebanyak dua kali di hari yang sama.
"Hari ini sudah kedua kalinya saya menerima orderan fiktif atas nama ini" jelas Dodi.
Hal senada juga diungkapkan Dayat, yang mendapatkan pesanan dengan nama serupa seperti Dodi maupun Tomo.
"Saya juga dapet orderan fiktif yang dengan nama yang serupa seperti temen - temen driver" ungkap Dayat.
Mencegah pesanan fiktif tersebut berpindah ke rekan drivernya, Dodi berinisiatif untuk menyelesaikan orderan lalu melaporkannya.
"Tak selesaikan saja, kalau ga diselesaikan akan terus muter ke temen - temen driver, kasian yang ga tau, nanti langsung saya laporkan ke Pusat Bantuan" ucap Dodi
Tak hanya hari ini, namun seringkali para driver menerima orderan fiktif, baik untuk makanan, maupun kategori belanja supermarket
"Sering sih mas, biasanya kategori belanja supermarket itu juga termasuk, jadi ga cuma untuk makanan saja" kata Dodi.
Driver ojol itu juga mengungkapkan, imbas terhadap akun mereka jika melakukan cancel pemesanan.
"Saya sudah cancel orderan yang seperti Fiktif, akhirnya akun saya sekarang performanya turun jadi empat puluh lima persen, dan sulit cari orderan" jelas Dodi.
Agar tidak mubazir, orderan fiktif tersebut biasanya akan dibawa ke panti asuhan untuk dibagikan.
"Saya maupun teman - teman biasanya akan dibawa ke panti atau diberikan ke orang - orang yang membutuhkan" ucap Dayat.
Maraknya modus penipuan tersebut, membuat para driver mengalami kerugian, baik secara tenaga maupun materi.