Oknum Perhutani Banyuwangi Barat Diduga Terima Uang Janjikan Pekerjaan
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Modus penipuan dengan iming-iming menjadi pegawai instansi pemerintahan, nampaknya masih cukup diminati pelaku kejahatan. Seorang warga mengaku ditipu 25 juta rupiah oleh seorang oknum yang diduga mandor tebang Perhutani Banyuwangi Barat dengan modus tersebut.
Nasib kurang beruntung dialami Dewi Puri Astutik yang harus mengalami ketidak jelasan nasib pekerjaan untuk anaknya, Intan Maya Adi Pratita selama lebih dari setahun terakhir.
Warga Dusun Kebunrejo Desa Alasrejo Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur tersebut sedang memikirkan hutang pada rentenir yang terus berbunga.
Awalnya, Tutik berniat mencarikan pekerjaan untuk anaknya, Intan seorang Sarjana Pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan bertanya pada sejumlah orang.
"Ada yang bilang, Pak itu (S alias Y) bisa membantu. Ya sudah saya mencoba menghubungi yang bersangkutan," Tutik mengawali ceritanya.
Tutik, akhirnya menemui S alias Y yang diduga merupakan oknum mandor tebang wilayah Suko -Licin yang merupakan wilayah administrasi Perhutani Banyuwangi Barat.
"Dia bilang gini. Bisa tapi harus bayar 30 juta. Saya jawab iya, gak apa," tutur Tutik saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id di rumahnya.
Sekira tanggal 12 Maret 2022, penyerahan uang tahap pertama senilai 10 Juta rupiah dilakukan di rumahnya.
"Saya punya punya bukti foto penyerahan uang tersebut," kata Tutik.
Tutik semakin semangat karena S alias Y berjanji akan memberikan pekerjaan untuk Intan dalam waktu dekat.
"Saya pun kembali menyerahkan uang yang kedua 15 juta di warung bakso. Anak saya yang menyerahkan. Tanggal 29 Maret 2022," ungkap Tutik.
Waktu berlalu pun berlalu, namun tidak ada satu pun panggilan pekerjaan seperti yang dijanjikan S alias Y pada korban.
"Akhirnya saya hubungi dan katanya di pertanahan (Kantah Banyuwangi) penuh. Mau tidak kalau di Pertanian di Rogojampi? Saya jawab iya saja. Yang penting anak saya bekerja," ungkap Tutik secara eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id.
Namun tawaran tersebut juga tidak berujung. Malahan S alias Y justru menjanjikan kembali, Intan akan diperkerjakan di Pertanian Wongsorejo.
"Tapi sama saja, sampai sekarang juga tetep tidak ada panggilan (pekerjaan) apa pun," jelentreh Tutik.
Tutik menambahkan, S alias Y juga pernah beralibi terkait ketidakjelasan panggilan pekerjaan seperti yang dijanjikan.
"Pernah bilang masih nunggu Bupati (Ipuk Fiestiandani) masih belum pulang haji," tambah Tutik.
Ketidakjelasan atas apa yang dijanjikan S alias Y, semakin menambah beban pikiran Tutik karena uang yang telah diberikan pada S alias Y merupakan hasil dari pinjaman pada renterir.
"Saya bingung. Nasib anak saya Intan belum jelas. Uang itu uang anak-an (Bunga berbunga) dari rentenir," keluh Tutik.
Sikap pasif dari S alias Y semakin membuat Tutik yakin telah menjadi korban penipuan dengan modus iming-iming pekerjaan di instansi pemerintahan.
"Kalau tidak saya hubungi, orang diam saja. Itu pun jawabannya hanya janji ini janji itu," tandas Tutik.
Sementara itu, Asisten Perhutani (Asper) Licin, Suwandi saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id. 24 Agustus 2023 tidak berada di kantornya.
"Benar. Yang bersangkutan (S alias Y) merupakan mandor tebang wilayah Suko dan Licin," ujar sumber di Asper Licin.
Kasus dugaan penipuan dengan iming-iming mendapatkan perkerjaan di instansi Pemerintah memang marak terjadi karena modus tersebut paling mudah mendapatkan korban.