Dua Rumah Ambruk di Pasuruan, Balita Tertimpa Reruntuhan Saat Tidur Nyenyak
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Dua rumah di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dilaporkan ambruk akibat kondisi bangunan yang rapuh setelah sering diterjang hujan. Insiden ini terjadi pada Senin (tanggal) malam dan menyebabkan seorang balita berusia 2,5 tahun terluka akibat tertimpa material atap rumah.
Kronologi Kejadian
Dua rumah yang ambruk tersebut masing-masing milik Subur, warga Jalan Pucangan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, serta Muhammad Syafiuddin, warga Dusun Regek, Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Kondisi rumah Muhammad Syafiuddin memang sudah memprihatinkan, terutama di bagian ruang tamu. Genteng, usuk, dan reng rumah jatuh ke lantai, menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Pada saat kejadian, anak semata wayang Muhammad Syafiuddin yang bernama Raka Ramadhan sedang tertidur nyenyak. "Waktu itu saya hanya ke kamar mandi sebentar, tiba-tiba atap rumah ambruk dan menimpa anak saya," ujar Muhammad Syafiuddin.
Raka, yang masih berusia 2,5 tahun, sempat tertimpa material bangunan dan terjebak dalam reruntuhan. Berkat bantuan cepat dari warga sekitar, bocah tersebut berhasil dievakuasi. Namun, insiden ini menyebabkan Raka mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapatkan perawatan medis.
Kondisi Rumah yang Rapuh
Selain rumah Muhammad Syafiuddin, rumah milik Subur di Jalan Pucangan, Kota Pasuruan juga mengalami kerusakan cukup parah di bagian teras. Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. "Teras rumah tiba-tiba ambruk, untung saja kami tidak sedang di situ," kata Subur.
Baik Syafiuddin maupun Subur mengakui bahwa kondisi rumah mereka sudah lama rapuh akibat faktor usia bangunan dan hujan yang terus mengguyur dalam beberapa waktu terakhir. Keduanya berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada warga yang memiliki rumah tidak layak huni. "Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah, karena biaya perbaikan rumah cukup besar dan kami tidak mampu," ujar Subur.
Harapan Bantuan dari Pemerintah
Kejadian ini kembali menyoroti kondisi rumah-rumah warga di daerah yang belum layak huni. Hujan deras yang sering turun belakangan ini semakin memperburuk keadaan bangunan yang sudah tua dan lapuk. Pemerintah daerah diharapkan lebih proaktif dalam memberikan bantuan berupa perbaikan rumah atau program renovasi rumah layak huni.
Sementara itu, warga sekitar pun diminta untuk lebih waspada, terutama jika melihat tanda-tanda kerusakan pada bangunan rumah. Tidak hanya itu, penting bagi pemilik rumah untuk rutin memeriksa kondisi atap, dinding, dan struktur bangunan lainnya guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Dua rumah ambruk di Pasuruan ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya perawatan rumah, terutama di musim penghujan. Insiden yang menimpa balita Raka Ramadhan juga mengundang simpati banyak pihak, mengingat anak sekecil itu harus mengalami musibah yang cukup serius.
Diharapkan, pemerintah segera turun tangan untuk membantu keluarga yang terdampak dan mengupayakan solusi terbaik. Kejadian ini juga menjadi momentum bagi masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam menciptakan hunian yang aman dan layak.