Pohon Natal Unik Terbuat dari Blarak dan Cengkir di Depan Gereja Katolik Santo Yusuf Jember
- Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi
Jember, VIVA Banyuwangi –Pohon Natal yang berdiri megah di depan Gereja Katolik Santo Yusuf Jember memiliki keunikan tersendiri. Tidak seperti pohon Natal pada umumnya yang terbuat dari cemara atau pinus, pohon Natal ini dibuat dari bahan alami, yaitu blarak (daun kelapa kering) dan cengkir (kelapa gading), yang diolah sedemikian rupa hingga membentuk sebuah pohon Natal setinggi 8 meter
Meski terbuat dari bahan yang sederhana, pohon Natal ini terlihat sangat cantik dan mempesona saat malam hari. Dengan ribuan lampu yang menghiasi, pohon Natal tersebut menjadi pusat perhatian banyak jemaat yang datang untuk melihatnya. "Lampunya sangat apik, indah, dan memancarkan cahaya yang menyentuh hati," ujar muji, salah seorang jemaat gereja yang terpesona dengan keindahan pohon tersebut.
Pembuatan pohon Natal ini melibatkan kerja keras dan ketelatenan. Dibutuhkan waktu hampir dua pekan untuk menyusun ratusan helai blarak dan puluhan cengkir hingga membentuk pohon Natal yang tinggi dan kokoh. "Pohon Natal ini bukan hanya simbol keindahan, tetapi juga mengandung makna kehidupan. Seperti di Eropa yang menggunakan pohon cemara sebagai simbol kehidupan, kami memilih blarak dan cengkir karena pohon-pohon ini banyak tumbuh subur di pedesaan," kata FX Suyanto, Ketua Panitia Natal Gereja Katolik Santo Yusuf.
Selain itu, pohon Natal ini juga dihiasi dengan berbagai ornamen khas Natal, termasuk rumbai-rumbai dan kerlap-kerlip lampu yang menambah kesan hangat dan meriah. Meski terbuat dari bahan alami yang sederhana, keindahan pohon Natal ini menjadi simbol kehidupan dan harapan bagi umat Kristiani di Jember, menjadikannya sebagai daya tarik utama selama perayaan Natal tahun ini.
Dengan kerjasama yang solid dari para panitia dan dukungan jemaat, pohon Natal yang unik ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan pengingat akan semangat Natal yang penuh kedamaian dan kebersamaan.