Indonesia Jadi Anggota Mitra BRICS, Peluang Baru di 2025
- Reuters (Creator: Alexander Nemenov)
Jakarta, VIVA Banyuwangi –Indonesia akan segera bergabung dalam kelompok negara-negara berkembang terbesar di dunia, BRICS. Hal ini dikonfirmasi oleh ajudan presiden Rusia, Yury Ushakov, yang menyatakan bahwa Indonesia akan resmi menjadi mitra BRICS mulai 1 Januari 2025.
Selain Indonesia, delapan negara lain juga akan mendapatkan status yang sama, yaitu Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan. Keputusan ini diambil setelah KTT BRICS di Kazan pada bulan Oktober lalu, di mana banyak negara menyatakan minatnya untuk bergabung dengan organisasi ini.
"Minat yang besar terhadap BRICS menunjukkan bahwa negara-negara di dunia, terutama di kawasan Selatan Global, ingin bekerja sama dalam membangun tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang," ujar Ushakov.
BRICS Tumbuh Pesat, AS dan Sekutunya Terancam
Pesatnya pertumbuhan BRICS menjadi ancaman bagi dominasi Amerika Serikat dan sekutunya di panggung dunia. Hal ini terbukti dari upaya mereka untuk menekan negara-negara yang diundang dalam KTT BRICS agar tidak bergabung dengan organisasi tersebut.
"BRICS telah menjadi kekuatan pemersatu bagi negara-negara berkembang yang ingin melepaskan diri dari ketergantungan pada negara-negara maju," tambah Ushakov.
Indonesia Raih Keuntungan Besar
Dengan menjadi mitra BRICS, Indonesia diharapkan dapat meraih keuntungan besar, baik di bidang ekonomi maupun politik. Kerja sama dengan negara-negara anggota BRICS akan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia dan meningkatkan investasi asing langsung.
Kabar ini menunjukkan semakin kuatnya pengaruh BRICS di panggung dunia. Keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS merupakan langkah strategis yang akan memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.