Ada Rekaman CCTV Jessica Kumala Wongso Tuang Sianida di Kopi Mirna. Benarkah?
- Dok. Karni Ilyas/ VIVA Banyuwangi
Jakarta, VIVA Banyuwangi – Kasus pèmbunuhan yang dilakukan Jessica Kumala Wongso dengan menggunakan kopi bercampur sianida pada Wayan Mirna Salihin kembali mencuat. Bahkan Ayah Mirna, mengklaim punya bukti rekaman CCTV yang tidak pernah di buka ke publik.
Edi Darmawan Salihin menunjukkan rekaman CCTV yang diklaim sebagai bukti otentik pembunuhan terhadap anaknya, Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016 di kafe Olivier, Grand Indonesia Jakarta.
Dalam video singkat yang ditunjukkan dalam wawancara eksklusif dengan Karni Ilyas bertajuk 'Jessica Divonis Membunuh Mirna' di tvOne, Jumat 6 Oktober 2023 yang diyakini sebagai bukti kuat dalam kasus tersebut.
"Ada gerakan pixel doang (saat Jessica menuangkan sianida). Memang tidak kelihatan secara jelas, makanya tolong ditayangkan nih, dia (Jessica) masukin sesuatu nih, sianida nih. Ini kita di Polda, waktu itu ada Pak Tito (Karnivian, Kapolda Metro Jaya saat itu), Pak Krishna (Murti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, saat itu)," tuturnya.
Dalam rekaman CCTV itu, Edi melihat tangan kiri Jessica bergerak seperti menaruh atau menuangkan sesuatu ke tempat lain yang mengarah ke racun sianida.
"Nah ini (rekaman CCTV diputar). Ini polisi sampai teriak-teriak kesenangan nih. Ulang ya, perhatikan tangan kiri dia, ini belum pernah dikeluarkan, (di video nampak tangan Jessica seperti menaruh sianida ke dalam es kopi Vietnam milik Mirna)," ungkap Edi.
Edi juga menceritakan, pelayan kafe oliver saat itu, Agus juga mengaku kaget saat kopi buatannya berubah warna dari yang semula coklat menjadi warna kunyit.
"Jadi, polisi sangat senang sekali itu hari sampai lompat dia, dia masukin (sianida) juga, dia kurang kali, dia pakai sedotan yang teorinya dokter Theodore itu omongannya saya langsung waduh kok dia yang ngomong benar ya. Jadi dimasukin sedotan, makanya Mirna sedotin yang pekat itu, makanya dia ngomong detik (bicara sebentar), mati dia," sambungnya.
Edi menjelaskan alasan pihaknya tak memperlihatkan rekaman CCTV itu di ruang persidangan karena tak ingin Jessica Wongso dihukum mati akibat rekaman CCTV tersebut.
"Kenapa ini enggak kita keluarkan dulu waktu sidang, kita enggak mau dia dihukum mati. Biarin dia kesiksa, kalau bisa seumur hidup maksud saya begitu, saya maunya begitu jangan dihukum mati, keenakan dia, mati mah ditembak mati selesai," pungkas Edi.
Kasus pembunuhan dengan racun sianida terjadi di kafe Olivier Grand Indonesia Jakarta pada 6 Januari 2016.
Saat itu Wayan Mirna Salihin, Hani Boon Juwita, Jessica Kumala Wongso dan Vera mengadakan reuni karena sudah berteman sejak menempuh pendidikan di Billy Blue College Australia.